Terowongan adalah lubang bukaan di bawah permukaan tanah atau gunung dan dibuat mendatar. Kajian awal sebelum dibuatnya terowongan seperti kajian geologi dan geoteknik sangatlah diperlukan, karena dapat memberikan gambaran tentang awal kondisi batuan yang ada di sekitar rencana terowongan tersebut. Klasifikasi massa batuan merupakan tumpuan dasar dalam menganalisis kualitas massa batuan dalam menginformasikan kondisi geologi daerah setempat untuk tujuan pembangunan. Salah satu Klassifikasi massa batuan yang digunakan untuk terowongan adalah Q-system yang dapat memberi luaran berupa rekomendasi jenis penyangga. Dari hasil penelitian kualitas massa batuan dilokasi penelitian tergolong kualitas buruk dan sedang. Dengan rekomendasi penyangga terowongan berdasarkan Q-system adalah fibre reinforced sprayed concrete and bolting , yaitu Shotcrete dengan ketebalan 70 mm dengan spasi pemasangan Rockbolt ditambah Shotcrete 2,05 m, spasi pemasangan Rockbolt tanpa Shotcrete 1,5 m, dan panjang Rockbolt 4 m. Nilai faktor keamanan pada penampang terowongan 1,2,3,4 dan 5 termasuk kategori krisis atau tidak aman sedangkan pada penampang terowongan 6 masuk kedalam kategori stabil atau aman

This research aims to analysis health PT. Bank X (Persero) Tbk Branch Office Samarinda seen from the nonperforming loans ratio in 2014 and 2015. The research methods used in this research is to using analysis banking financial ratio that is non-performing loans ratio. The ratio is calculated as a percentage by comparing total non-performing loans (substandard credit, doubtful credit, and bad credit) with total loans be given. Based on the result of the research was that the quality of non-performing loans/NPL ratio in 2014 and 2015 had a Healthy predicate because is under the maximum limit corresponding Bank Indonesian Regulation No.15/2/PBI/2013 is 5%. It is pointed out from count result of non-performing loans ratio in 2014 amounted to 3,84% and in 2015 amounted to 3,69%. Later the health level of Bank X Branch Office Samarinda in 2014 and 2015 is sound assessment criteria for banks, based on non-performing loans ratio has been in accordance with the Regulation of the Bank Indonesian attachment No.13-1 -PBI 2011.

Terowongan adalah lubang bukaan di bawah permukaan tanah atau gunung dan dibuat mendatar. Kajian awal sebelum dibuatnya terowongan seperti kajian geologi dan geoteknik sangatlah diperlukan, karena dapat memberikan gambaran tentang awal kondisi batuan yang ada di sekitar rencana terowongan tersebut. Klasifikasi massa batuan merupakan tumpuan dasar dalam menganalisis kualitas massa batuan dalam menginformasikan kondisi geologi daerah setempat untuk tujuan pembangunan. Salah satu Klassifikasi massa batuan yang digunakan untuk terowongan adalah Q-system yang dapat memberi luaran berupa rekomendasi jenis penyangga. Dari hasil penelitian kualitas massa batuan dilokasi penelitian tergolong kualitas buruk dan sedang. Dengan rekomendasi penyangga terowongan berdasarkan Q-system adalah fibre reinforced sprayed concrete and bolting , yaitu Shotcrete dengan ketebalan 70 mm dengan spasi pemasangan Rockbolt ditambah Shotcrete 2,05 m, spasi pemasangan Rockbolt tanpa Shotcrete 1,5 m, dan panjang Rockbolt 4 m. Nilai faktor keamanan pada penampang terowongan 1,2,3,4 dan 5 termasuk kategori krisis atau tidak aman sedangkan pada penampang terowongan 6 masuk kedalam kategori stabil atau aman