Proses pengecoran masih banyak menjadi pilihan utama pada proses produksi di industri. Pilihan pada pengecoran ini disebabkan karena proses pengerjaan lain sangat tidak mungkin dilakukan, misalnya pada pembuatan komponen-komponen otomotif, seperti bottom, dudukan shock dll. Metode pengecoran dengan menggunakan polystyrene foam sebagai pola cetakan yang ditimbun dalam pasir cetak merupakan metode pengecoran evaporative. Metode ini akan menghasilkan coran yang sesuai dengan pola cetakan yang dibentuk. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji struktur mikro, kekerasan, dan kekuatan tarik paduan Al-16.4Si-5.59Cu hasil coran yang dilakukan dengan metode evaporative / lost foam casting. Bahan utama penelitian ini adalah paduan Al-16.4Si- 5.59Cu, polystyrene foam sebagai pola cetakan dan pasir cetak. Pengecoran paduan Al- 16.4Si-5.59Cu dilakukan dengan cara proses peleburan pada temperatur tuang 800°C serta menggunakan 5 variabel saluran dengan beberapa perubahan bentuk variasi saluran turun dan masuk serta beberapa penambahan riser. Pengujian hasil coran meliputi pengujian foto struktur mikro, uji kekerasan dan uji tarik (tensile strength).Hasil pengujian kekerasan adalah variasi saluran yang mempunyai saluran penambah lebih banyak dan saluran penuangan tinggi mempunyai nilai kekerasan yang tertinggi dengan 77.83 HRF dan berbanding terbalik dengan nilai kekuatan tarik yang rendah 62.95 M.Pa (tensile strenght) pada Variasi E. Serta variasi saluran C yang mempunyai sistem saluran yang mengakibtkan perlambatan pembekuan dan laju aliran lebih lama mempunyai kekuatan tarik bahan tinggi 98.75M.Pa (tensile strenght) tetapi lunak 69.17 HRF. Beberapa variasi mengalami penurunan kekerasan dan kekuatan tarik oleh cacat porositas seperti saluran langsung pada saluran turun variasi saluran A 73.05 HRF, 66.02 M.Pa. Hasil beberapa variasi saluran B 69.95 HRF, 73.58 M.Pa mendekati nilai variasi saluran C dan variasi saluran D 76.45 HRF, 7.76 M.Pa mendekati nilai saluran Variasi E dengan masing-masing sistem saluran yang berbeda.
Keterampilan yang mandiri dapat dibina melalui pelatihan yang terus menerus secara periodik dengan pola pelaksanaan yang telah ditentukan oleh pemerintah berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat. Bagi industri kecil dan menengah di bidang permesinan dan konstruksi baja ringan, lingkup pekerjaannya tidak bisa lepas dari bahan logam (terutama baja). Hasil produk yang dihasilkan selalu berkaitan dengan penyambungan antar komponen logam, penyambungan antar komponen yang paling umum bisa dilakukan adalah dengan mur baut, keling maupun las. Dalam pengabdian masyarakat melalui pelatihan ini dapat memberikan informasi tentang tugas dan kewenangan pemeriksa pengelasan. Memberikan pemahaman tentang dasar perhitungan kekuatan sambungan las, yang kemudian dipusatkan pada pembacaan tabel. Memahami fenomena penyimpangan setelah proses pengelasan. Memberikan pemahaman tentang cara memperbaiki cacat pengelasan. Juga dalam pelatihan ini bisa mendapatkan proses pengelasan dengan menggunakan prosedur pengelasan, sehingga manajemen proses pengelasan bisa berjalan dengan baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.