The coastal zone is a precious area that sustains many people and various ecosystems of high biological and economic importance. However, ecosystems and human settlements in coastal regions can be vulnerable to natural disasters such as tsunamis. Around Indonesia, seismic activity under the Indian Ocean has caused frequent earthquakes and tsunamis. In this paper, we describe a GISbased multi-criteria analysis of tsunami vulnerability for the Jembrana Regency in Bali, Indonesia. We used multiple geospatial variables of topographic elevation and slope, topographic relation to tsunami direction, coastal proximity, and coastal shape. We also incorporated expert knowledge by the Analytic Hierarchy Process (AHP) to construct a weighting scheme for the geospatial variables. In order to examine tsunami vulnerability in relation to land use, we overlaid an official land-use map on the tsunami vulnerability map. Buildings as well as residential and agricultural areas were found to be particularly at risk in our study area. GISbased analyses can aid in a wide range of disaster assessment and facilitate regional planning for management and mitigation of natural disasters such as tsunamis. We expect that the tsunami vulnerability map presented here will contribute to preliminary tsunami mitigation and management efforts in the Jembrana Regency.

Perairan Pantai Mangkang Wetan merupakan salah satu daerah pesisir utara Kota Semarang yang berhadapan langsung dengan Perairan Laut Jawa. Wilayah ni dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan perikanan, pariwisata, dan juga digunakan untuk jalur transportasi kapal. Adanya pasang surut air laut, proses erosi dan sedimentasi yang terjadi di sepanjang pesisir Kota Semarang sehingga dapat mempengaruhi distribusi tekstur sedimen bar, bahan organik, maupun kelimpahan makrozoobentos. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara sedimen bar, bahan organik, dan kelimpahan makrozoobentos. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 April dan 23 April 2019 menggunakan teknik purposive random sampling dengan total 4 stasiun. Sampel yang diambil adalah substrat dan makrozoobentos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan makrozoobentos tertinggi saat pasang diperoleh di stasiun satu yaitu 4333 ind/m2 dengan KR 59,39% dan terendah di stasiun dua 329 ind/m2 dengan KR 4,51% sedangkan pada saat surut kelimpahan tertinggi ditemukan di stasiun dua sebanyak 8831 ind/m2 dengan KR 64,41% dan terendah di stasiun tiga sebanyak 603 ind/m2 dengan KR 4,38%. Genus makrozoobentos yang mendominasi adalah gastropoda dengan spesies Cerithidea cingulata. Pengaruh stasiun dan pasang surut terhadap kelimpahan makrozoobentos tidak signifikan atau tidak beda nyata. Hubungan kelimpahan makrozoobentos dengan bahan organik signifikan.

Industri pertahanan dalam negeri Indonesia memegang peranan penting dalam peningkatan kapabilitas pertahanan Indonesia. Kapabilitas pertahanan yang kuat, akan berpengaruh terhadap upaya penguatan diplomasi pertahanan Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Perlu adanya komitmen untuk membangun kapabilitas pertahanan sesuai dengan kebutuhan minimal (MEF) yang benar-benar harus dipenuhi agar tujuan dari kepentingan nasional tersebut dapat tercapai. Perhatian dan kepedulian juga harus diberikan kepada industri pertahanan dalam negeri, penelitian dan pengembangan yang mendukung industri pertahanan, dan investasi terhadap keberadaan industri dan penelitian sarana pertahanan tersebut.