Mesin zahoransky adalah suatu mesin yang salah satunya dapat digunakan untuk memproduksi sikat baja. Selama ini mesin zahoransky dioperasikan secara mekanik hasil produksi sebelum dimodifikasi adalah 4 pcs/menit dan dalam 1 hari kerja menghasilkan 1.920 pcs/hari dalam 1 shift kerja. dan kendala yang terjadi yaitu sering terjadi masalah pada tuas penggerak, untuk meningkatkan kapasitas produksi maka Mesin dibuat lebih otomatis. Karena bentuk dan desain mesin zahoransky, maka tidak semua orang dapat dengan mudah memakai Mesin ini. Sehingga dilakukan modifikasi mesin zahoransky mekanis menjadi mesin zahoransky elektrik dengan menambahkan as drat dan mengubah tombol control menjadi rangkaian PLC. Pemodifikasian ini dapat mempermudah pekerjaan karena cepatnya proses produksi, serta tidak menimbulkan kelelahan karena melakukan gerakan yang sama berulang kali, cukup hanya dengan menekan tombol kontrol Mesin pun bisa bekerja secara otomatis. Pemodifikasian mesin zahoransky ini dilakukan dengan cara menambahkan as drat dan servomotor, dan penambahan tombol kontrol PLC. Prinsip kerja mesin zahoransky elektrik adalah putaran dari motor DC direduksi oleh servomotor dan diteruskan ke as drat pada Mesin Zahoransky, dan mengirimkan sinyal pada modul tombol kontrol PLC sumber tenaga servomotor mesin zahoransky itu sendiri. Bisa dengan cara dicolokkan ke arus listrik langsung. Hasil produksi yang dihasilkan meningkat yaitu sejumlah 6 pcs/menit dan dalam 1 hari kerja menghasilkan 2.880 pcs/hari dengan 1 shift kerja

Kebocoran oli pada shockbreaker kendaraan roda dua bagian depan berdampak pada ketidak nyamanan dalam berkendara, terutama kondisi jalan yang berlubang atau jalan berbatu. Kehandalan shockbreaker yang menurun, akan berdampak juga pada kondisi mesin maupun komponen motor itu sendiri dan pengendara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan akar penyebab terhadap kebocoran oli pada shockbreaker dan metode perawatan yang harus dilakukan, supaya kejadian yang sama berkurang atau tidak terulang kembali. Dalam penelitian ini untuk mempermudah proses yang dilakukan menggunakan metode fishbone diagram. Adapun hasil penelitian kebocoran yang terjadi pada shockbreaker bagian depan disebabkan oleh kontaminasi debu, saat shockbreaker bekerja terdapat kontaminasi debu dan kontak dengan seal bagian atas, sehingga mengakibatkan gesekan dan merusak seal shockbreaker. Scratch pada poros disebabkan gesekan seal yang rusak, dan oli yang berada di tabung keluar dan menimbulkan kebocoran. Agar kejadian kebocoran tidak terulang kembali adalah mengganti secara berkala oli shock breaker dan seal, supaya keandalan komponen shock breaker meningkat, serta kenyamanan pengemudi terjaga

The results of this study can be summarized as follows: 1. Employees declare good work discipline, leadership style and employee performance is categorized well. 2. Regression analysis result Ŷ = 19,070 + 0,280 X1 + 0,447X2, meaning there is positive influence between work discipline (X1) and leadership style (X2) on employee performance (Y). 3. Correlation analysis results obtained r value = 0,787, meaning there is moderately and positive correlation between work discipline variables and leadership style with employee performance. Whether or not the performance of employees can be explained coefficient of determination by work discipline and leadership style can be 61,9%. 4. H0 Hypothesis rejected, meaning that work discipline and leadership style have a positive and significant impact on employee performance at PT Capella Medan Branch Pematangsiantar.            As for suggestion of this research is to increase the influence of work discipline, hence company have to increase sanction firmly to employees who violate with work discipline regulation which have been applied company. To realize an effective and balanced leadership style, leaders should be able to make their own decisions, and be able to use a good leadership style in accordance with authority as a leader. To improve employee performance that is by giving appeal and training to employees to create the ability to cooperate between leaders, co-workers can run more optimally