Dalam masa pandemi Covid-19 ini, platform digital menduduki posisi tertinggi dalam penyebaran informasi. Data/informasi yang tidak benar/nonfaktual mampu memengaruhi pikiran seseorang. Perlu upaya untuk meningkatkan kecerdasan berbahasa. Perlu dibangun sikap positif dalam berkomunikasi verbal di media sosial. Keluarga merupakan kelompok primer untuk mendapat perhatian. Diharapkan melalui penelitian ini, orang tua dapat menjadi model dan dapat mendidik serta melatih anak untuk mengembangkan segi kognitif, afektif, dan konatif, secara proaktif berkemauan untuk meningkatkan kualitas hidup berkeluarga, serta secara moral terbeban untuk membimbing dan mendampingi anak untuk berkomunikasi verbal yang positif. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, kuantitatif, dan deskriptif. Tujuan penelitian adalah untuk membuat model dan membuat pola-pola guna mengimplementasikan komunikasi verbal di tengah keluarga dalam masa pandemi dan membangun komunikasi verbal positif dengan pengelolaan emosi. Komunikasi verbal yang dikaji berasal dari komunikasi verbal di media sosial ini dianalisis dengan pendekatan analisis struktur dan makna (semantik) telah dijalankan untuk melihat model pengeloloaan emosi yang muncul dalam tindak tutur warganet. Hasil yang diperoleh sampai proposal ini dibuat adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya membangun komunikasi verbal yang positif melalui pengelolaan emosi yang baik dan terkendali di tengah keluarga pada masa pandemi untuk meminimalkan kecemasan dan meningkatkan ketahanan keluarga dalam masa sulit. Hasil lain menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang hal-hal mengenai komunikasi positif di tengah keluarga masih terkategori kurang. Warganet sebenarnya cukup memperlihatkan minat dan kesungguhan yang besar untuk memoerkuat pengelolaan emosi dan sikap positif untuk meningkatkan keterampilan dalam komunikasi verbal di media sosial.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada pelanggan kartu Telkomsel. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Maranatha dengan jumlah 378 dari jumlah keseluruhan 5.781 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode stratified random sampling dengan menyebarkan kuesioner, dengan teknik analisis menggunakan model partial least square. Variabel bebas dari penelitian ini adalah kualitas jaringan (X1), layanan pelanggan (X2), kualitas informasi (X3), keamanan dan privasi (X4), serta variabel terikat adalah loyalitas sikap (Y1) dan loyalitas perilaku (Y2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif pada loyalitas sikap, sedangkan kualitas informasi dan keamanan dan privasi berpengaruh positif pada loyalitas sikap dan loyalitas perilaku.

<p>This research is about language learning with a human perspective. The purpose of this paper is to find out how students respond and respond to language learning with a humanitarian perspective among active students. This research is a research with a qualitative descriptive analysis approach, namely a technique that analyzes, describes, and summarizes various situations and conditions. The data collection technique in this study was using a questionnaire aimed at active students with ages between 18-25 years, in the questionnaire presented statements that needed to be answered by respondents in a factual and honest manner. Based on the results of research on language learning with a humanitarian perspective, it was found that the majority of respondents used good and correct Indonesian with human values because it grew from an attitude of caring for others and an attitude of helping. This study also found that students have respected the state language as a language of instruction in the world of education, students agree that human values can be developed to shape one's character so that it can be implemented in language learning and there is concern with Indonesian language education for the wider community with values. human values.</p><p> </p>