Self regulated learning adalah kemampuan individu untuk secara aktif menetapkan tujuan, mengawasi, mengatur, dan mengontrol strategi berpikir, motivasi, serta perilaku yang dimiliki agar sesuai dengan tujuan dan konteks belajar selama proses pembelajaran. Pentingnya SRL dalam proses pembelajaran dapat membantu mahasiswa membangun kebiasaan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan belajar mereka untuk menilai kemajuan akademiknya. Kemampuan dalam mengatur pembelajarannya dengan banyaknya informasi di internet membutuhkan skill khusus untuk memilah informasi dengan membutuhkan literasi digital. Dengan adanya literasi digital dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan menggunakan self regulated learning mahasiswa dalam bidang teknologi digital, seperti membuat konten digital, dan internet secara sehat serta memberikan pengetahuan dalam membangun kesadaran mahasiswa untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk kegiatan yang produktif dan edukatif

Perceraian pada orang tua akan berdampak pada kondisi psikososial remaja. Adanya perceraian orang tua membuat remaja lebih rentan memiliki masalah pada aspek penerimaaan diri. Remaja broken home seringkali melakukan beberapa perilaku menyimpang, seperti membolos sekolah, memakai obat-obatan terlarang, dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan remaja sebagai gambaran bahwa mereka belum bisa menerima kondisi perceraian tersebut. Sehingga, perlu adanya pemberdayaan psikologis yang dilakukan kepada remaja broken home untuk meningkatkan self acceptance mereka. Tujuan : tujuan dilakukannya Literature review ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi mindfulness dalam meningkatkan penerimaan diri remaja broken home. Metode : Metode literature review digunakan dengan cara mengumpulkan data mengenai fenomena yang diangkat melalui berbagai sumber, baik jurnal, buku, maupun referensi lainnya yang relevan dengan masalah dan topik. Kesimpulan : terapi mindfulness dinilai efektif dalam meningkatkan self acceptance remaja broken home.

This study was designed to create a psychological measuring instrument with a variable of happiness in Muslim adolescents named the “Muslim Youth Happiness Scale” (MYHS). Questionnaires were given to 114 participants who met the characteristics of adolescent boys or girls aged between 12-24 years. The research method used is the construction method of psychological measuring instruments (psychometry). The item scale is built by 5 item makers by creating each scale. The initial points are then recapitulated and internal constructors are eliminated with a total of 14 people consisting of psychology students, psychology study program lecturers, and psychology. The results of this study are a psychological scale consisting of three aspects with 18 items, where each aspect contains 9 items with 3 items per indicator. This aspect consists of Past Positive Emotions, Present Positive Emotions, and Future Positive Emotions. Aiken's V and Cronbach's Alpha scores on the scale are 0.68-0.93 and 0.838, respectively. This adolescent happiness scale shows the reliability and validity of the content which is quite good for assessing happiness in Muslim adolescents. The abbreviated version of the Muslim adolescent happiness scale developed and validated in this study can be used to measure the happiness of Muslim adolescents in the community and other research areas.