Waste is a problem that must be faced by residential communities both in urban and rural settlements, so it needs to be systematically structured and sustainable. Conventional waste handling that has been implemented by the community cannot produce an appropriate solution, this is evident that there is still a large volume of waste that has not been managed properly. The purpose of implementing community service activities in the village of Sedapurklagen in Benjeng Gresik is to utilize household waste through compoter and biopori as well as the application of Biopori to treat household waste that can also reduce waterlogging during rain. The implementation method is used so that the purpose of this service activity is to empower the community about managing household waste to be composted through composter, as well as training on composting from composter and biopori. The target of this activity is the mothers of family welfare coaching (PKK) in the village of Sedapurklagen, Benjeng Gresik. The result of this service is that the community has begun to process organic waste to make compost and million biopori pipes around the Posapur, Sedapurklagen Gresik to reduce the presence of standing water during the rainy season.
Pulau Adonara merupakan salah satu pulau yang ada di Wilayah Kepulauan Kabupaten Flores Timur. Pulau Adonara terkenal dengan budaya daerahnya dan kaya akan potensi alam yang di miliki, namun belum dikelola dan dikembangkan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk Pengembangan Potensi unggulan, Pergerakan Distribusi Arus Barang Masuk dan Keluar serta Strategi Pengembangan di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur. Penelitian ini menggunakan metode analisa Deskriptif Kuantitatif dan Kualitatif. Teknik analisis yang digunakanadalah analisis Location Question (LQ) untuk mengetahui potensi unggulan di Pulau Adonara,distribusi frekuensi untuk mengetahui barang yang masuk dan keluar dan analisis SWOT danSTTEP untuk menentukan Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi. Hasil penelitian menunjukanbahwa Pulau Adonara memiliki sektor basis dibidang pertanian dengan sub sektor pertanian kebundan pertanian bahan makanan. Distribusi barang yang ada di Pulau Adonara lebih dominan di ekspor (asam, pertanian kebun, ikan ke Wilayah Jawa, Makasar, Maluku Utara, Ambon, Kefa, Lembata, Button dan Lombok ) dari pada untuk impor. Pengembangan potensi ekonomi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sumberdaya manusia, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi teknologi, mengembangkan potensi yang ada, kesadaran terhadap pemanfaatan lahan dan lingkungan, serta kesiapan untuk bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan potensi ekonomi.
Pariwisata yang mempromosikan kearifan lokal akhir akhir ini semakin banyak diminati. Namun, peran kearifan lokal dalam pariwisata sering dikesampingkan karena buruknya perencanaan pariwisata dan pengembangan. Salah satu contoh pariwisata yang mengedepankan kearifan lokal adalah desa wisata Kaba – Kaba di Bali. Melalui desa wisata yang menekankan kepada potensi kearifan tradisional baik potensi alam, dan budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari prioritas strategi perencanaan dan pengembangan desa Wisata Kaba – Kaba Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali berdasarkan kearifan tradisional dengan memanfaatkan sarana prasarana dan daya Tarik yang ada di desa. Analisis yang digunakan untuk mendapatkan strategi prioritas perencanaan dan pengembangan desa wisata adalah Analisis Hiraki Proses (AHP). Metode pengumpulan data dengan observasi di lapangan serta wawancara mendalam ke pemuka adat dan juga aparatur pemerintah desa serta masyarakat yang terkait. Hasil Analisis Hirarki Proses yang di dapatkan menyatakan prioritas strategi perencanaan pengembangan desa wisata Kaba – Kaba menitikberatkan pada pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata terutama pada aksesbilitas dan akomodasi. Prioritas strategi pengelolaan produk pariwisata secara profesional baik dari daya tarik alam dan daya tarik budaya dan sejarah yaitu memanfaatkan keberadaan dari Puri Gede Kaba – Kaba yang menjadi penanda desa wisata Ecoculture Tourism. Selain daya tarik alam dan daya tarik budaya serta sejarah, kesiapan dari sumber daya manusia yang dikemas berdasarkan kearifan lokal masyarakat desa juga merupakan prioritas strategi lanjutan.
Kecamatan Wonorejo dan Kecamatan Sukolilo merupakan bagian wilayah Kota Surabaya yang tergabung pada Unit Pengembangan (UP) II dalam dokumen RDTR Kota Surabaya tahun 2018 dengan kegiatan utama sebagai tempat permukiman, perdagangan, pendidikan, dan konservasi . Jenis kegiatan dan aktifitas yang sangat beragam menyebabkan pergesekan antara kebutuhan ruang terbangun dengan pemanfaatan ruang untuk konservasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesesuaian pemanfaatan ruang antara kondisi lapangan dengan RDTR serta faktor – faktor yang menyebabkan penyimpangan pemanfaatan ruang, metode penelitian ini menggunakan adalah analisis spasial arithmetic overlay untuk mengidentifikasi kesesuaian pemanfaatan ruang dan analisis delphi untuk identifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan pemanfaatan ruang berdasarkan stakeholders. Hasil dari kajian ini adalah Kesesuaian pemanfaatan ruang di UP II Kertajaya yaitu hanya sebesar 44%. Pemanfaatan ruang dengan lahan terluas yang ada di UP II Kertajaya adalah tambak 1725 Ha atau sebesar 42% yang pada rencana pemanfaatan ruang UP II Kertajaya nantinya akan dihilangkan karena tidak sesuai dengan tujuan kegiatan pengembangan di UP II Kertajaya. Faktor yang paling mempengaruhi kesesuaian lahan ada penambahan faktor yaitu aktifitas perekonomian dan infrastruktur. Hasil penarikan dari para expert menyatakan bahwa faktor paling tinggi yang mendasari rendahnya nilai kesesuaian pemanfaatan ruang di UP II kertajaya ini adalah nilai lahan, infrastruktur, pertumbuhan penduduk dan aktifitas perekonomian.
Budaya merupakan sesuatu yang sangat menarik dari suatu wilayah, dilihat dari segi pola ruangnya, struktur ruang dan adat yang ada di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pola ruang berupa guna lahan dan zonasi, kondisi struktur ruang berupa sarana yang difokuskan pada permukiman, prasarana yang berupa aksesbilitas dan kearifan lokal yang ada disana terkait pola dan struktur ruang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan software Arcmap 10.2 untuk mengetahui pola ruang dan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data deep interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Samin memiliki karakteristik yang unik dari segi budaya dan ajarannya, namun seiring berjalannya waktu, kebudayaan di sana beberapa sudah mengikuti era yang modern, sedangkan untuk pola ruang dapat dilihat bahwa Kampung Samin yang terletak di Dusun Jepang memang memiliki wilayah paling luas yaitu berupa hutan dan pertanian yang merupakan sumber mata pencaharian mereka. Pada wilayah permukiman, bentuk rumah di sana bisa dibilang sangat sederhana karena memang masyarakat di sana tidak mau mengganti atau merubah design rumah karena mereka percaya bahwa bentuk rumah pada masa dulu merupakan saksi bisu perjuangan Samin Surosentiko melawan Belanda dengan sifatnya dan warisan budaya yang tidak bisa digantikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.