Everyone who likes beauty is beauty that is naturally created or that is created from human work. However, not everyone knows how to create beauty from the objects around them. How to turn a simple object into something that is more attractive, more beautiful and even has a sale value. The activity of introducing Glass Painting as a decorative medium and souvenirs will certainly hone the creativity of SMA N 1 Jantho City students. The introduction of glass painting trains students to be creative in processing the natural resources around them. From objects made of glass that are not used, they are given a touch of art and polished in such a way that they become works and art products that can later become souvenirs. It does not stop with the introduction and manufacture of glas painting, students are given directions and an understanding of how to make these works of art can have economic value. The products produced in this activity are expected to be marketed as a typical souvenir of the City of Jantho.Keywords: painting, glass, decorative media, souvenirs. AbstrakSetiap orang menyukai keindahan baik itu keindahan yang tercipta secara alami maupun yang diciptakan dari hasil karya manusia. Namun tidak setiap orang tahu bagaimana cara menciptakan keindahan dari benda-benda yang ada disekitarnya. Bagaiman cara menyulap sebuah benda sederhana menjadi sesuatu yang lebih menarik, lebih indah bahkan memiliki nilai jual. Kegiatan pengenalan Lukis Kaca sebagai media hias dan cendera mata tentu akan dapat mengasah kreatifitas siswa-siswi SMA N 1 Kota Jantho. Pengenalan seni lukis kaca melatih siswa-siswi untuk dapat kreatif mengolah sumber daya alam yang ada disekitar mereka. Dari benda-benda berbahan kaca yang sudah tidak terpakai diberi sentuhan seni dan dipoles sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah karya dan produk seni yang nantinya dapat menjadi cendera mata. Tidak berhenti sampai pengenalan dan pembuatan lukis kaca, siswa siswi diberikan arahan dan pemahaman bagaimana caranya menjadikan karya seni tersebut dapat memiliki nilai ekonomis. Produk yang dihasilkan pada kegiatan ini diharapkan dapat dipasarkan sebagai cendera mata khas Kota Jantho Kata Kunci: lukis, kaca, media, cendera mata. Authors: Muhammad Ghifari : Institut Seni Budaya Indonesia AcehAnni Kholilah : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMiftahun Naufa : Institut Seni Budaya Indonesia AcehReferenes: Azis, A. C. K. (2017). Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Karya Seni Rupa di Kecamatan Deli Tua. BAHAS, 28(3). 268-272. https://doi.org/10.24114/bhs.v28i3.10077.Ghifari, Muhammad. (2020). “Kegiatan Pengabdian Seni Rupa”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, SMA N 1 Kota Jantho.Marchanda, Fajar. (2020). “Kegiatan Pengabdian Materi Seni Rupa”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, SMA N 1 Kota Jantho.Naufa, Miftahun. (2020). “Kegiatan Pengabdian Seni Rupa”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, SMA N 1 Kota Jantho.Putra, P. D., Lisyanto, L., Azis, A. C. K., & Zainal, A. (2019). Rekayasa Bahan Makanan dari Singkong Dalam Mensejahterakan Perekonomian Masyarakat di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 25(3), 172-175. https://doi.org/10.24114/jpkm.v25i3.15396.Susanto, Mikke. (2002). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.
Al-Muhajirin Foundation School is a PAUD school located in Jantho City with not too many students and a school building that is poorly maintained and looks dull, making mural painting aims to improve children's character education. The mural that will be made is a mural of character images that are appropriate for the age of PAUD children. The method in making this mural is through several stages, namely: pre-design stage, design stage, embodiment stage and presentation. The results obtained will be in the form of mural works about the concept of outer space, animal characters, cartoon images and leaf characters. This mural is expected to present characters that have educational value and are meaningful so that they can learn while playing, make children comfortable, feel happy and make the AL-Muhajirin Foundation school more attractive to children and parents of students.Keyword: mural, school, character, Jantho city. AbstrakSekolah Yayasan Al-Muhajirin merupakan sebuah sekolah PAUD yang berada di Kota Jantho dengan jumlah siswanya tidak terlalu banyak dan gedung sekolah yang kurang terawat serta terlihat kusam, pembuatan seni lukis mural bertujuan untuk meningkatkan pendidikan karakter anak. Mural yang akan di buat adalah mural gambar karakter yang sesuai dengan usia anak-anak PAUD. Metode dalam pembuatan mural ini adalah melalui beberapa tahapan yaitu: tahap pra-perancangan, tahap perancangan, tahap perwujudan dan penyajian. Hasil yang diperoleh nantinya berupa karya mural tentang konsep luar angkasa, karakter binatang, gambar kartun dan karakter daun. Mural ini diharapkan menghadirkan karakter-karakter yang memiliki nilai pendidikan dan bermakna sehingga bisa belajar sambil bermain, membuat anak nyaman, merasa senang dan membuat sekolah Yayasan AL-Muhajirin semakin diminati anak-anak serta orang tua murid.Kata kunci: mural, sekolah, karakter, kota Jantho. Authors:Anni Kholilah : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMiftahun Naufa : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMuhammad Ghifari : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Berlin, P. (2008). Panduan Melukis dengan Cat Minyak. Jakarta: Akademia.Rachmat, G., & Safitri, R. (2019). Fenomena Mural Sebagai Pembentukan Suasana Interior Cafe Resto. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 7(3), 238-247.Ginting, J., & Triyanto, R. (2020). Tinjauan Ketepatan Bentuk, Gelap Terang, Dan Warna Pada Gambar Bentuk Media Akrilik. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 300-308.Maulida, D., & Saleh, K. (2020). Menggambar Bentuk Melalui Media Video Tutorial di SMP Negeri 12 Pematangsiantar. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 218-225.Sari, F. P., Azmi, A., & SND, R. B. (2020). Tinjauan Kemampuan Menggambar Menggunakan Pola Pada Anak di TK B RA Al-Fazwa Deli Serdang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 176-181.Dharsono, S. K. (2007). Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.Rajudin, R., Miswar, M., & Muler, Y. (2020). Metode Penciptaan Bentuk Representasional, Simbolik, dan Abstrak (Studi Penciptaan Karya Seni Murni Di Sumatera Barat, Indonesia). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 261-272.Susandro, S., Taruan, H. N., & Ghifari, M. (2020). Resepsi Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Karya Seni Mural di Kawasan Krueng Dho dan Krueng Daroy Kota Banda Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 70-76.Susanto, M. (2001). Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.Dewi, Y. T., & Zaini, I. (2016). Analisis Visual Mural Karakter Mongki Karya Alfajr X-Go Wiratama. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 4(2), 284-292.
Kampung jalin merupakan daerah yang berdekatan dengan kota Jantho. Jarak jalin dengan kota jantho dapat diakses dengan kendaraan roda empat maupun roda dua selama ±30 menit perjalanan. Secara geografis jalin dikelilingi lahan subur sehingga sebagian besar masyarakat jalin kondisi tersebut mengindikasikan bahwa jalin didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan, sedangkan potensi kesenian masih sangat minim terutama di bidang seni rupa. hal tersebut menimbulkan pemikiran bahwa peluang seni rupa untuk berkembang masih sangat terbuka. Minimnya pengetahuan masyarakat akan keterampilan seni membutuhkan bimbingan dan pelatihan oleh tenaga ahli sehingga keterampilan seni ini sendiri dapat di konversi menjadi peluang usaha dan memiliki nilai ekonomis, salah satunya dengan memanfaatkan limbah kertas menjadi kaligrafi hias sebagai cendra mata. Kaligrafi hias merupakan cara sederhana mengolah bahan-bahan kertas tidak terpakai menjadi hiasan dengan memanfaatkan benda-benda sederhana yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi benda yang memiliki nilai seni dan memiliki nilai jual. Keutamaan kaligrafi hias ini sendiri yakni dari bahan-bahan baku yang mudah didapatkan dengan harga yang tergolong cukup murah dan memiliki nilai jual yang tinggi.Interlace village is an area adjacent to the city of Jantho. Distance intertwined with the city of Jakarta can be accessed by four-wheeled vehicles or two-wheeled vehicles for ± 30 minutes. Geographically intertwined surrounded by fertile land so that most people intertwine these conditions indicate that interbreeding is dominated by the agricultural and plantation sectors, while the potential of art is still very minimal, especially in the field of art. this raises the idea that the opportunities for art to develop are still very open. The lack of public knowledge of art skills requires guidance and training by experts so that the art skills themselves can be converted into business opportunities and have economic value, one of which is by utilizing paper waste into decorative calligraphy as eye cendra. Decorative calligraphy is a simple way to process unused paper materials into decorations by utilizing simple objects that are processed in such a way that they become objects that have artistic value and have selling points. The virtue of this decorative calligraphy is that it is from raw materials that are easily obtained with prices that are quite cheap and have a high selling value.
AbstrakSopo Godang merupakan balai sidang adat di daerah Mandailing Natal. Bangunannya menggunakan tiang-tiang besar yang berjumlah ganjil termasuk anak tangganya. Sopo Godang adalah sebuah bangunan yang terbentuk empat persegi panjang, terbuka dan tidak memiliki dinding. Ukurannya juga lebih kecil dari bagas godang. Sopo Godang dianggap sebagai tempat yang sacral karena adat dan hukum adat dijiwai oleh sopo godang. Dari gedung inilah turun keputusan-keputusan yang mengatur tata tertib seperti patik, uhum, ugari, dan hapantunon. Sopo Godang ini disebut juga sopo siorancang magodang karena gedung ini adalah tempat orang memperoleh perlindungan yang aman. Sopo Godang sengaja dibuat tidak berdinding agar rakyat secara langsung dapat melihat dan mendengar segala hal yang dibicarakan oleh raja dan namora natoras sebagai pemimpin mereka. Tidak ada yang tertutup tapi semua berlangsung secara transparan. Sopo godang ini sangatlah unik, sirih bersusun yang di sodorkan, merupakan tutur kata dan sopan santun yang tidak ternilai harganya. Dengan sirih orang akan mudah memberi sesuatu, mudah memaafkan, mudah berbuat, mudah menolong dan sebagainya. Perlengkapan sirih yang terdiri dari sirih, gambir, kapur sirih, pinang, dan tembakau mempunyai arti tersendiri di dalam upacara. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendapatkan suatu gambaran yang menyeluruh dan mendalam mengenai pokok bahasan. Dalam hal ini, menampilkan analisis terhadap Estetika yang terdapat pada Rumah Adat Sopo Godang Mandailing khususnya dilihat dari estetika timur.Kata Kunci: estetika timur, rumah sopo godang.AbstractSopo Godang is a custom court for people around there, in Bahasa we called it “Balai Sidang”. Sopo Godang is located in Mandailing Natal. The architecture is built from big poles in odd quantity, also its stairs. Sopo Gadang is a rectangle building, one of open space building with no walls around it. The size is smaller than bagas godang. Sopo godang considered to be a holy place because of custom and customary law which imbued by Sopo godang. In this building, the decision which set the order of patik, uhum, ugari, dan hapantunon. Sopo Godang is also called sopo siorancang magodang because this building is a place where people look for safety place. Sopo Godang is deliberately built without wall in order to give the opportunity for society seiing and hearing directly every words of their king and namora natoras as their leader. Thus, there were transparancy between them. Sopo godang is very unique, such as sirih bersusun, it is simbolize a good things in speaking and polite manner which is priceless. People believed that sirih brings a good attitude, such as generous, forgiving, being kind, helping each other easily, and the others. The equipment of sirih : sirih, gambir, kapur sirih, pinang, and tobacco have its own meaning in the ceremony. This research used descriptive qualitative approach to obtain a comprehensive and analitical description about this topic. This research used East Aesthetic theory for analizing the findings Malangan. Keywords: east aesthetic, rumah sopo godang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.