No abstract

Desa Gapit adalah salah satu desa di Kecmatan Empang Kabupaten Sumbawa yang telah memiliki kelompok tani-ternak kerbau, yaitu kelompok “ABADI JAYA”. Namun, kelompok tersebut belum berfungsi optimal sebagai wahana pengembangan usaha ternak kerbau. Para peternak masih memelihara ternak secara tradisional sehingga produksi dan produktivitas ternak masih rendah.  Melalui pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan kelompok tani-ternak tersebut dapat lebih maju dan mandiri. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah, (1) untuk meningkatkan kemampuan manajemen sistem produksi ternak kerbau berbasis kelompok, dan (2) untuk memperbaiki sistem manajemen kelompok dan manajemen usaha.  Pengabdian ini dilakukan pada kelompok tani-ternak “ABADI JAYA” di desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa.  Kegiatan dalam pengabdian ini meliputi penyuluhan dan pelatihan kepada pengurus dan anggota kelompok tani-ternak sebanyak 20 orang yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dalam dua bulan.  Pertemuan pertama, memberikan motivasi dan penjelasan tentang sistem produksi ternak kerbau yang baik dengan penerapan panca usaha ternak kepada seluruh peternak anggota kelompok agar para peternak menyadari bahwa usaha ternak kerbau dapat menjadi sumber pendapatan utama bagi peternak. Pertemuan kedua, memberikan penyuluhan tentang manajemen usaha dan manajemen kelompok, meliputi bagaimana merencanakan usaha, kalkulasi biaya dan pendapatan, dan pemasaran ternak. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa para peternak kerbau sangat termotivasi untuk mengembangkan usaha ternak kerbaunya dengan memajukan kelompok teni-ternaknya. Mereka mulai menyadari pengelolaan dengan menggunakan teknologi, terutama teknologi pakan sangat penting. Mereka menyatakan sanggup mengadakan lumbung pakan untuk mengatasi krisis pakan musim kemarau. Mereka juga menyatakan kesanggupannya untuk memajukan kelompok menjadi kelompok yang berorientasi bisnis

No abstract

nasional terkait insentif dan fasilitas. Kebijakan Pemerintah Daerah dinilai belum cukup signifikan untuk meningkatkan ketersediaan dokter dan dokter spesialis, terutama dari sisi mekanisme advokasi. Hal ini berdampak pada minimnya minat dokter dan dokter spesialis untuk ditempatkan di daerah terpencil. Lingkungan kebijakan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Nusantara Tenggara Barat (NTB) cukup kondusif dan mendukung. Masih perlu perbaikan mekanisme koordinasi antarlembaga dan penyediaan jalur advokasi yang sangat penting untuk mendukung efektivitas pemenuhan kebutuhan kebijakan dokter spesialis. This open access article is under the CC-BY-SA license.

City of Mataram City is the center of government and economic activity. Urban-Village of DasanCermen, district of Sandubaya, has been selected as site of community service with consideration that there are several livestock-farmers group, namely: the cattle-farmers group, the Buras Chicken-Farmer Group, the Duck-Farmers Group, and the Fish- Farmers Group. The existence of these livestock-farmer groupshave been used as an educational tourism-site by the Urban-Village Government. The cattle-farmer group of “Beriuk Taker” is located close to the urban-village office and residential areas so that accumulated-manure disturbs environmental health. Therefore, the aim of this community service is to find solution problem of accumulated-livestock manure by processing it into organic fertilizer. In addition, this service also provides knowledge and skills about group-based business management to group committee.The methods have been used in this activity are extension service on implementation of cattle-business technology, training on processing organic fertilizers, and focus group discussions (FGD) on cattle-group management. The service results showed: (1) positively response of beneficiary group to the community service; (2) cattle-farmers capable and willing to apply technology about feed, cattleshed, and marketing;(3) cattle-farmers are skilled in processing of organic fertilizer by mutually work in every Sunday after zuhr prayer. The processing of organic fertilizer can produce 1 – 1.5 tons in 3 weeks. The temporary marketing is directed to ornamental-plant entrepreneurs around in the city of Mataram. It is hoped that the proceeds from the sale of fertilizers can be used to pay land rent to the local mosque management. With the support of the village government, the "Beriuk Taker" cattle farmer group can be used as a location for livestock education. They planned that the income from sale of organic fertilizerwould be used to pay land-rent to the local mosque committee.With the support of the urban-village government, the cattle-farmers group of "Beriuk Taker" can be used as site for livestock’educational-tourism.