Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kemampuan representasi matematis siswa melalui pembelajaran CPS. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan kuasi eksperimen. Sampel penelitian ini sebanyak 63 siswa SMA Gumay Talang. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran CPS, kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan melalui tes representasi matematis siswa. Data dianalisis menggunakan perbedaan rerata dengan uji Mann-Whitney. Dari analisis data diperoleh bahwa peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran CPS lebih tinggi secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan penalaran induktif siswa SMK melalui pembelajaran dengan model kooperatif tipe three step interview. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, dengan desain nonequivalent conttol group design, yang melibatkan dua kelas yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Populasi pada penelitian adalah siswa kelas XI pada salah satu SMK di Kota Bandung. Sampel yang terpilih adalah siswa kelas XI-A dan siswa kelas XI-B. Instrumen yang digunakan adalah tes, lembar observasi dan jurnal harian. Intrumen tes berupa soal uraian sesuai dengan indikator dari kemampuan penalaran induktif memiliki reliabilitas dengan kategori sangat tinggi. Data yang digunakan untuk menganalisis peningkatan kemampuan penalaran induktif adalah gain ternormalisasi dengan bantuan software SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran induktif siswa SMK yang memperoleh pembelajaran dengan model kooperatif tipe three step interview lebih tinggi secara signifikan dibandingkan peningkatan penalaran induktif siswa SMK yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Abstract. This research aims to know students' mistakes and lackness in solving the test of algebraic thinking. This reseach uses a decriptive qualitative method, and involve 33 students of 8th grade in a junior high school. The results of this study showed that students got a lack o f interpreting, comprehending, and combining logic and concept in solving the problems.
This study aims to analyze: (a) mathematical communication ability of students before and after learning with Different Instruction; (b) difference between students’ mathematical communication ability using Differentiated Instruction and conventional learning. The research method used in this study is a quantitative research. 70 Junior High School students of the 8th graders, participate in this study. The first class sample is learning with Differentiated Instruction approach and the second class with the conventional learning. Data obtained using research instruments consisting of pre-test and post-test. Based on the results of data processing, it was obtained: (a) the mean achievement of communication ability of the students of Differentiated Instruction class is 77.37 in the medium level and the student of conventional class (75.87) in the medium level too; (b) to improve students’ mathematical communication ability, Differentiated Instruction approach is better to use. From the data that has been obtained, the effect of Differentiated Instruction is to improve students’ mathematical communication ability.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.