Career competence, competency, and work happiness all help the Office of Marine Affairs and Fisheries of West Java Province function better. This study will explore the effect of both partially and concurrently on employee performance improvement mediated by work satisfaction. This research is quantitative and uses path analysis together with multiple regression and mediation models to verify and analyze data. This research used Proportionate Random Sampling to choose 143 employees from a total population of 222. The results revealed that career advancement has a 36.78 percent influence on work satisfaction. Competence has a 2.75 percent effect on work satisfaction. Career development has a 31.63 percent impact on employee performance. Competence influences employee performance by 0.0398 or 3.98 percent. Job happiness has an 8.18 percent impact on employee performance. a combined impact of 0.4378 or 43.78 % This suggests that career growth and competency characteristics contribute 43.78 percent to work satisfaction, while the remainder contributes 56.22 percent.

Job Analysis is a formal organizational document containing a summary of important information about a position to make it easier to distinguish one position from another in an organization. The job analysis is arranged in a structured format so that the information is easily understood by all parties involved in an organization. In essence, job analysis is a basic raw material in HR management in an organization, where a position is explained and given boundaries. This study aims to find out job analysis (X) has a significant effect on performance (Y) at SMK Pertiwi Sukamandi which takes a population of teachers and staff of 107 respondents. While the method of data collection method used is to use a questionnaire (Survey) on all teachers and staff of SMK Pertiwi Sukamandi. The methods used to process and analyze the data are validity test, reliability test, simple linear regression analysis, correlation coefficient analysis, coefficient of determination analysis and hypothesis testing. The results of the study show that job analysis has a positive effect on performance, it can be interpreted that the proposed hypothesis is accepted.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. BRI Cabang Karawang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel 48 responden dan dengan menggunakan pendekatan deskritif kuantitatif. Karena itu analisis yang digunakan adalah analisi statistik dalam bentuk uji regresi linier berganda. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa secara pasrsial dan simultan variabel motivasi dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. BRI Cabang Karawang. Hal ini dibuktikan dari hasil uji simultan (Uji F) dan hasil Uji Parsial (Uji t) juga menunjukkan nilai signifikan dari dua variabel bebas yang mendukung hipotesa. Oleh karena itu hasil uji menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja PT BRI Cabang Karawang.

<p align="justify">Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisa variabel indopenden yaitu citra merek, kualitas produk terhadap varibel dependen keputusan pembelian Honda brio pada konsumen di kab.karawang. populasi dalam penelitian ini merupakan masyarakat kab.karawang yang sudah mempunyai kendaraan Honda brio. Medote pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan teknik <em>non probability sampling. </em>Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel citra merek (X¹) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) dan kualitas produk (X²) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian, serta varibel citra merek dan kualitas produk memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa T^hitung harus memiliki nilai lebih besar dari nilai T^tabel maka dengan demikin varibel independen memiliki pengaruh parsial tehadap keputusan pembelian. Jika F^hitungmemiliki nilai lebih besar dari F^tabelmaka varibel independen memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian dan sebaliknya jika F^hitungtidak melebihi nilai F^tabel maka di katakana tidak memiliki pengaruh.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci : </strong>citra merek, kualitas produk, keputusan pembelian.<strong></strong></p>

Pada masa pandemi COVID-19, mutu pelayanan Puskesmas menjadi tolak ukur utama dalam evaluasi kinerja Puskesmas khususnya yang telah terakreditasi. Tingkat kepuasan pelanggan merupakan salah satu parameter untuk mengetahui mutu pelayanan Puskesmas telah sesuai dengan standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan Puskesmas terakreditasi di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini untuk tingkat kepuasan terhadap pelayanan Puskesmas diukur melalui survei kepuasan masyarakat sesuai dengan Permenpan No 14 Tahun 2017. Penelitian dilakukan di 4 Puskesmas terakreditasi dasar (1474 responden) dan 4 Puskesmas terakreditasi utama (1363 responden), tingkat kepuasan pelayanan dinyatakan sebagai indeks kepuasan masyarakat (IKM). Hasil penelitian menunjukkan nilai IKM Puskesmas terakreditasi utama 80,89 mendekati batas maksimal kategori kinerja baik sedangkan nilai IKM Puskesmas terakreditasi dasar 76,80 mendekati batas minimal. Ternyata semakin tinggi status akreditasi Puskesmas semakin tinggi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas. Puskesmas terakreditasi dasar harus meningkatkan kualitas pelayanan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang harus meningkatkan jumlah Puskesmas terakreditasi utama agar mutu pelayanan kesehatan semakin baik.