AbstrakManajemen laba menjadi topik pembahasan yang menarik. Salah satu pemikirannya yaitu selama dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia sulit dikatakan sebagai manajemen laba. Namun demikian, akuntan cenderung memanfaatkan perlakuan akuntansi untuk memenuhi kepentingan tertentu. Sebaliknya, kreditur, dalam pengambilan keputusan pembiayaannya tidak semata-mata mempertimbangkan terjadi atau tidaknya manajemen laba, tetapi menggunakan berbagai teknik analisa lain yang lebih komprehensif. Penelitian ini menerapkan unobtrusive observation. Dengan penelitian secara tersembunyi, dapat diungkap terjadinya manajemen laba serta berbagai pertimbangan debitur maupun kreditur dalam menyikapinya. PENDAHULUANDalam menyusun sebuah laporan keuangan, akuntan tidak dapat dilepaskan dari subyektivitasnya (Jusuf, 2010). Praktik manajemen laba (earnings management) telah menjadi isu dan fenomena umum di Indonesia (Leuz et al., 2003). Hal demikian nampaknya cenderung selalu terjadi, mengingat akuntan dalam perusahaan mempunyai tujuan khusus (Scott, 2006) atau karena intervensi manajemen (Schipper, 1989). Hal ini dimungkinkan karena akuntan memiliki kesempatan, kekuasaan dan pengetahuan untuk mengatur seberapa besar laba yang diinginkan. Selain itu, manajemen laba dimungkinkan pula oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dalam hal ini akuntan dapat mempengaruhi angka laba melalui pemilihan metode atau kebijakan akuntansi yang diperbolehkan dalam SAK.Terjadi atau tidaknya praktik manajemen laba telah diteliti oleh berbagai peneliti, diantaranya Dechow & Skinner (2000), Gosh (2010), Palliam & Shalhoub (2003), Riduwan (2010), Sharma et al. (2011). Dechow & Skinner (2000) dan Riduwan (2010) menjelaskan hal yang serupa, yaitu adanya sikap pro dan kontra atas praktik ini. Hasilnya mengungkapkan bahwa pihak yang pro memandang bahwa manajemen laba boleh dilakukan dan bukan merupakan perilaku koruptif sepanjang dilakukan dalam koridor prinsip akuntansi berterima umum. Sebaliknya, pihak yang kontra menyatakan bahwa manajemen laba tidak berbeda dengan tindakan memanipulasi laba.Demikian pula yang dilakukan oleh Gosh (2010), dengan istilah creative accounting, didapati bahwa praktik ini menyebabkan collapse-nya beberapa perusahaan international. Sejalan dengan beragamnya kasus praktik tersebut, Palliam & Shalhoub (2003) menemukan salah satu tekniknya yaitu dengan cara penundaan transaksi yang berakibat pada nilai besaran laba. Sharma et al. (2011) meneliti bagai-
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.