This study aims to design and create a virtual chemical textile laboratory model as an effort to improve students' understanding of learning Textile Chemistry, especially on the subject of making cellulose-based regenerative textile fibers that have a high level of abstraction and complexity. Theoretical learning in the form of verbal symbols, empirically is not representative enough to explain the concept of the system that is needed, so that the possibility is not affordable (likely to inaccessible) by students which effected to the lessen of learning experiences. These conditions have implications for the lack of student understanding of these processes which is indicated by the acquisition of low learning outcomes. The specific target of this research is to produce a virtual laboratory device as a simulation medium for learning textile chemistry on the subject of making effective cellulose-based regenerative fibers. Furthermore, the model developed is validated to get input from experts related to the technology used, design and process content in the developed model. The validation results show that this model is suitable for use in the study of textile chemistry and can be used to improve students' understanding of the material for making cellulose-based regenerative textile fibers. In the limited trials that have been carried out, there are some features, image choices, and some simulations that need to be refined to avoid students' misinterpretations of the planned chemical process concept. Students involved in the trials are more motivated to continue learning related concepts that have been learned. In subsequent studies this model will be tested on a broader scale to measure its effect on the mastery of concepts and its ability to improve learning outcomes in textile chemistry courses, on the material for making cellulose-based regenerative fibers.

Burung Julang adalah salah satu hewan endemik Indonesia yang berada di Pulau Sulawesi. Burung ini hanya berada di satu pulau, secara tidak langsung mengakibatkan jumlah populasi Julang Sulawesi sangat sedikit dan rentan punah karena area persebarannya yang tidak luas.  Dengan kondisi tersebut, Julang Sulawesi harus dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu studi pustaka mengenai burung Julang Sulawesi, analisis visual dari  burung Julang Sulawesi, dan eksperimen dalam membuat roncean juga memodifikasi bentuk dasar anyaman. Dari penelitian ini akan dihasilkan suatu busana yaitu busana pesta wanita siang yang bersifat semi formal. Busana pesta yang dihasilkan akan memvisualkan burung Julang Sulawesi berdasarkan warna, bentuk, dan kebiasaannya. Anyaman dan roncean akan digunakan sebagai pendukung dalam penyampaian pesan dari produknya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan hewan endemik Indonesia yaitu Burung Julang Sulawesi dan mencegah burung ini dari kepunahan.

Ruffels merupakan salah satu teknik manipulating fabric yang dibuat dari kain persegi yang dikerut sehingga menghasilkan visualisasi baru menjadi lebih pendek, bergelombang, dan bervolume. Pembuatan ruffles dapat dibuat dengan beberapa teknik berbeda sehingga menciptakan visualisasi yang berbeda pula. Dalam penggunaannya, ruffles dapat diaplikasikan pada busana pesta karena memberi kesan manis dan mewah pada penggunanya. Karena keunikan ruffles penulis terinspirasi untuk membuat busana pesta yang menerapkan tiga teknik ruffles sehingga menjadi sebuah kesatuan busana yang inovatif dan menarik. Tujuan perancangan produk busana ini adalah untuk mengembangkan keterampilan, memenuhi salah satu tugas mata kuliah kajian komperhensif tata busana dan juga memiliki pengalaman dalam menerapkan berbagai macam teknik dalam pembuatan ruffles pada busana pesta. Metode yang digunakan adalah project based learning. Manfaat dari penyusunan karya tulis ilmiah dan hasil penerapan diharapkan dapat memberi ide dan motivasi bagi masyarakat untuk terus berinovasi dalam menciptakan busana pesta yang berkarakter, indah, kreatif, dan inovatif.