Rendahnya kemampuan berhitung pada siswa disebabkan karena kurangnya media pembelajaran yang dapat memfasilitasi anak belajar secara mandiri. Selain itu pembelajaran juga kurang menarik sehingga membuat siswa bosan dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran video animasi untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model yang digunakan yaitu ADDIE. Subjek pada penelitian ini berjumlah terdiri dari 2 orang ahli materi pelajaran dan 2 orang ahli media pembelajaran. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian pengembangan ini yaitu menggunakan teknik analisis statistik deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yaitu hasil uji ahli isi mata pelajaran dan hasil uji dari ahli media pembelajaran mendapatkan nilai 1,00 sehingga mendapatkan kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan berupa video animasi layak diterapkan dalam pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu media yang dikembangkan dapat memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini.
Instrumen asesmen yang diterapkan kurang akurat, sehingga mengakibatkan guru dan orang tua kesulitan untuk mendeteksi hambatan perkembangan yang dialami oleh anak khususnya pada aspek perkembangan fisik motorik kasar anak. Guru kesulitan dalam membuat instrument penilaian yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu menciptakan instrument asesmen hambatan perkembangan fisik motorik kasar pada anak usia dini. Jenis penelitian ini yaitu Research and Development (RnD) dengan menggunakan model pengembangan yaitu RDR yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Subjek penelitian ini yaitu 4 orang yang terdiri dari 2 orang ahli instrument penilaian dan 2 orang guru. Subjek uji coba dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara dan angket. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu kuesioner. Pengujian instrumen melalui validitas dan reabilitas instrumen. Analisis Reliabilitas Instrumen menggunakan rumus Percentage of Agreement. Hasil penelitian yaitu hasil validitas isi instrumen asesmen hambatan perkembangan fisik motorik kasar anak sebesar 1,00 dengan kriteria validitas sangat tinggi. Hasil Uji reliabilitas instrumen sebesar 1,00, sehingga dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen maka dapat disimpulkan bahwa instrument asesmen hambatan perkembangan fisik motorik kasar pada anak usia dini layak digunakan dalam proses pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu instrumen dapat digunakan ole guru dalam mengukur perkembangan fisik motorik kasar pada anak usia dini.
Guru yang kesulitan membuat instrumen penilaian pada anak usia dini. Selain itu tidak ada instrumen penilaian yang mengukur kemampuan keaksaraan awal pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian keaksaraan awal pada anak usia dini. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model yang digunakan pada penelitian ini yaitu 4D. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu kuesioner. Uji validitas instrumen penilaian keaksaran pada penelitian ini dilakukan melalui uji validitas isi (uji ahli/pakar). Instrumen yang dikembangkan akan diuji oleh 2 orang ahli. Subjek uji coba penelitian berjumlah 30 siswa. Uji reliabilitas instrumen pengukuran kemampuan keaksaraan awal menggunakan rumus Alpha Cronbacth. Hasil penelitian yaitu berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli materi pelajaran mendapatkan kategori sangat tinggi. Hasil uji coba instrumen mendapatkan kategori sangat tinggi. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen juga mendapatkan kategori sangat tinggi. Jadi dapat disimpulkan abahwa instrumen pengukuran kemampuan keaksaraan awal yang telah dikembangkan valid dan realible. Implikasi penelitian ini yaitu instrumen yang telah dikembangkan dapat digunakan oleh guru dalam mengukur kemampuan keaksaraan pada anak usia dini.
Masih banyak anak yang memiliki keterampilan motorik rendah. Hal ini disebabkan karena kemampuan motorik anak jarang dilatih. Selain itu, kurangnya media pembelajaran yang dapat memfasilitasi anak dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media papercraft yang dapat meningkatkan kemampuan menggunting pada anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model yang digunakan yaitu ADDIE. Subjek pada penelitian ini yaitu 2 orang ahli media pembelajaran dan 2 orang ahli materi pelajaran. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian pengembangan ini yaitu menggunakan teknik analisis statistik deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yaitu hasil uji dari ahli isi mata pelajaran mendapatkan nilai 1,00 sehingga berada pada kualifikasi sangat tinggi dan hasil uji dari ahli media pembelajaran mendapatkan nilai 1,00 (sangat tinggi). Dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan berupa media papercraft layak diterapkan dalam pembelajaran untuk anak usia dini. Implikasi penelitian ini yaitu media yang dikembangkan dapat memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik pada anak usia dini.
This study aims at investigating the effect of diverse educational environment on the level of tolerance among university students in Buleleng, Bali. Particularly, this study was trying to reveal the difference of tolerance and three dimensions of tolerance, namely acceptance to diversity, respect for diversity, and appreciation for diversity between students who study in a university with higher degree of diversity and students who study in a university with lower degree of diversity. Data was collected using Three Factor Model of Tolerance which was adapted into Indonesian. The test for validity and reliability of the instrument was also done to make sure that the instrument is valid and reliable to be used in Indonesian context. Data were analyzed quantitatively using Nonparametric Test with IBM SPSS 25.0. This study found out that students who study in a diverse educational environment exhibit higher degree of tolerance overall and in each dimension than students who study in a nondiverse educational environment.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.