No abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini guna memperkenalkan beberapa bentuk pembelajaran keseimbangan bagi siswa sekolah dasar pada Guru PJOK di Kabupaten Sumedang. Setelah menganalisis situasi, teridentifikasikan beberapa masalah sebagai beikut: (1) Masih adanya guru PJOK yang belum menyampaikan materi kebugaran jasmani terutama latihan keseimbangan, (2) Masih kurangnya pengetahuan guru PJOK tentang bagaimana bentuk pelatihan keseimbangan bagi anak-anak, (3) Masih adanya guru PJOK yang cenderung lebih menitik beratkan pada penguasaan kecabangan olahraga saja, namun mereka melupakan akan esensi dari kebutuhan gerak anak itu sendiri, yakni pemenuhan gerak dasar dan pemenuhan dasar kondisi fisik sebagai pondasi melakukan aktivitas bagi anak itu sendiri. Kata kunci: Pendampingan, Pelatihan, Keseimbangan Tubuh, Guru PJOK, Sekolah Dasar

Postpartum blues ini dikategorikan sebagai sindrom gangguan mental yang ringan. Oleh sebab itu, gangguan ini sering tidak dipedulikan bahkan sering anggap sebagai efek samping keletihan, sehingga tidak terdiagnosis dan tidak tertangani sebagaimana harusnya. Akhirnya dapat menjadi masalah yang menyulikan, tidak menyenangkan, dan dapat membuat perasaan-perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya. Diperkirakan 50-70% ibu melahirkan menunjukkan gejala-gejala awal kemunculan post partum blues, walau demikian gejala tersebut dapat hilang secara perlahan karena proses adaptasi yang baik serta dukungan dari keluarga yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian post partum blues pada ibu nifas.Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskptif. Data yang di kumpulkan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum pada hari ke 7 - 42 yang ada di Kelurahan kurao pagang wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang pada bulan bulan Juni berjumlah 19 orang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal Juli 2018. Pengolahan data melalui tahap editing, coding, entry, tabulating dan cleaning yang dilakukan secara komputerisasi. Sedangkan analisis data secara univariat menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 15,8% responden memiliki umur beresiko, 89,5% memiliki pendidikan yang rendah, 73,7% responden tidak bekerja, 63,3% responden memiliki paritas multigravida dan 52,6% responden tidak mengalami kejadian post partum blues. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 19 responden maka dapat disimpulkan sebagai berikut lebih dari separoh responden memiliki umur tidak beresiko, berpendidikan rendah, tidak bekerja, memiliki paritas multigravida dan tidak mengalami kejadian post partum blues. Untuk diharapkan bagi tenaga kesehatan yang terkait dengan kesehatan ibu nifas harus semakin memperhatikan mengenai adaptasi psikologis ibu nifas.

One of the measuring tools for midwifery services is said to be of quality if a midwifery service can satisfy the client according to the level of satisfaction. Client satisfaction is influenced by internal factors and external factors. Internal factors come from the client himself (age, education, pregnancy distance, parity, and occupation) and external factors such as actions given by health workers. Client satisfaction is not only the responsibility of top management but has become the culture and commitment of all employees. The lower the quality of health services, the lower the level of patient satisfaction. The purpose of the study was to determine the factors associated with the achievement of postpartum service satisfaction. This type of research is an analytic description with a cross-sectional design. The sample of this study was postpartum mothers who received services from pregnancy to childbirth by midwives at Independent Practice Midwives (PMB) in Agam and Pasaman Regencies. The sampling technique was using accidental sampling with a period of 1 month, namely from July 1 to July 31, 2020, as many as 69 postpartum mothers. The data is processed by computer. Analysis of the data using the Chi-Square test. The results showed that the factors associated with postpartum service satisfaction were age, education level and service quality. Meanwhile, for parity and work factors, there is no relationship with postpartum service satisfaction. This study concludes that the variables associated with postpartum service satisfaction are age, education level and service quality, while parity and workers have no relationship with the respondent's level of satisfaction with the services they provide.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi fisik atlet bolavoli putri Tectona Kota Bandung yang meliputi kekuatan otot perut, tinggi lompatan, kecepatan, daya tahan, kekuatan otot lengan, dan kelenturan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis data univariat. Penelitian ini subyek yang diteliti adalah seluruh atlet putri Tectona Kota Bandung sebagai populasi penelitian dan 14 atlet putri Tectona Kota Bandung sebagai sampel, karena hanya ada 14 atlet putri Tectona Kota Bandung yang usianya sudah memenuhi kriteria pengukuran kondisi fisik yang menggunakan norma umum. Dalam penelitian ini subyek yang diteliti adalah atlet bola voli putri Tectona Kota Bandung sejumlah 14 orang. Hasil penelitian ini yaitu Pertama, kekuatan otot perut melalui tes sit-up atlet putri Tectona Kota Bandung dikategorikan “Sangat Baik” dengan persentase 100%. Kedua, tinggi lompatan melalui tes vertical jump atlet putri Tectona Kota Bandung dikategorikan “Kurang Baik” dengan persentase 71,43%. Ketiga, kecepatan melalui tes lari jarak 30 meter atlet putri Tectona Kota Bandung dikategorikan “Sangat Baik” dengan persentase 50%. Keempat, daya tahan VO2Tes maks melalui tes lari 12 menit atlet putri Tectona Kota Bandung dikategorikan “Sangat Baik” dengan persentase 35,71%. Kelima, kekuatan otot lengan melalui tes push-up atlet putri Tectona  Kota Bandung dikategorikan “Sangat Baik” dengan persentase 100%. Keenam, Kelenturan melalui tes sit reach atlet putri Tectona Kota Bandung dikategorikan “Kurang Baik” dengan persentase 57,15%.