Kemandirian belajar diperlukan bagi manusia sepanjang hidupnya. Namun, siswa belum memiliki kemandirian secara optimal dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa kelas III SDN Karang Jalak 1 dalam pembelajaran tematik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dilakukan dengan metode kuesioner atau angket kemudian menggunakan skala likert. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Karang Jalak I. Bentuk kemandirian belajar siswa yang dikembangkan di SDN karang Jalak 1 di antaranya percaya diri, aktif dalam belajar, disiplin, memiliki hasrat untuk maju, mampu bekerja sendiri, tanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa kelas III di SDN Karang Jalak 1 berkembang dengan baik dan sangat antusias sehingga interaksi proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai yang diharapkan.Kata Kunci: kemandiran belajar; siswa; pembelajaran tematik
Penyusunan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) masih belum dipahami dan dikuasai dengan baik oleh guru di SDN Sadagori 1 Kota Cirebon. Padahal kemampuan ini sangat penting untuk dimiliki setiap pendidik dalam rangka mempersiapkan siswa untuk menghadapi kompetisi pada abad 21. Soal HOTS tidak serta merta dapat dikuasai oleh siswa tanpa adanya stimulus yang diberikan. Oleh karena itu tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang ciri-ciri soal HOTS dari C4 – C6, strategi membuat pengecoh yang efektif/berfungsi, mengubah soal LOTS menjadi HOTS serta memberikan pengalaman langsung dalam membuat soal HOTS dan pengecohnya. Metode pelaksanaan PKM terdiri dari tiga tahap, yakni pendahuluan, solusi mitra, dan evaluasi. Pengabdian ini melibatkan 19 guru, 3 observer dan 2 pemateri. Pada saat pelatihan berlangsung, semua guru aktif dalam bertanya saat pemaparan materi maupun diskusi kelompok dalam membuat soal HOTS dan pengecohnya. Berdasarkan hasil observasi setiap opictor pencapaian berhasil dikuasai oleh guru. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini disambut baik oleh seluruh guru dan kepala sekolah. Harapannya kegiatan ini dapat berkesinambungan dengan mengambil opic-topik atau isu yang sedang hangat dibidang Pendidikan.
AbstrakHampir sebagian besar orang tua siswa berada di sekolah untuk menemani anaknya belajar. Aktivitas mereka yang monoton, seperti mengantar dan menunggu anaknya belajar di TK, sungguh sesuatu yang perlu dipikirkan. Apalagi keberadaan mereka yang bergerombol dan tidak teratur, hanya diisi dengan mengobrol, jajan camilan, atau sesekali arisan kecil untuk menutup kebosanan. Kondisi ini, dapat diupayakan agar aktivitas menunggu itu bisa lebih bermanfaat dan bernilai tambah bagi mereka. Oleh karena itu, tim pengabdi merancang suatu pelatihan dan pendampingan dalam membuat beberapa kreasi yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Kreasi tersebut berupa kerajinan rajut tangan yang dibentuk menjadi berbagai macam benda seperti gantungan kunci, konektor masker, bunga, dll. Kerajinan merajut dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan (1) aktivitas keterampilan rajut tangan, dan (2) pengetahuan access market orang tua siswa TK B Annur. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan ceramah, tanya jawab, dan simulasi. Tahapan yang dilalui diantaranya observasi lapangan, sosialisasi, pra pelatihan, pelatihan, evaluasi dan kegiatan pendampingan. Melalui kegiatan PKM diharapkan orang tua siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan menguatkan perekonomian keluarga dengan wirausaha. AbstractMost of the students' parents are at school to accompany their children to study. Their monotonous activities, such as escorting and waiting for their children to study in kindergarten, are really something to think about. Especially when they are clustered and disorganized, only filled with chatting, snacking, or the occasional small social gathering to cover boredom. In this condition, efforts can be made so that the waiting activity can be more useful and have added value for them. Therefore, the service team designed a training and mentoring in making several creations that had never been done before. These creations are in the form of hand-knit crafts that are formed into various kinds of objects such as key chains, mask connectors, flowers, etc. Knitting crafts can be done anytime and anywhere. The purpose of this service activity is to improve (1) hand knitting skills activities, and (2) knowledge of access market parents of Kindergarten B Annur students. Methods of service community activities is carried out by lecturing, question and answer, and simulation. The stages taken included field observations, socialization, pre-training, training, evaluation and mentoring activities. Through community service activities, it is hoped that students' parents can develop their potential optimally and strengthen the family economy with entrepreneurship.
Abstrak. Penelitian ini mengungkapkan bahwa mahasiswa tingkat tiga program studi Pendidikan Matematika memiliki permasalahan pada saat persiapan pelaksanaan program PPL. Pada observasi awal masih banyak mahasiswa yang tidak memiliki kepercayaan diri ketika diberikan peluang untuk mengajar di tingkat Sekolah Menangah Atas. Meskipun berbagai upaya dilakukan seorang dosen guna meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa pada perkuliahan pembelajaran mikro. Dengan demikian, penelitian ini memiliki rumusan masalah yakni menganalisa self confidence dan keterampilan bertanya mahasiswa pada perkuliahan pembelajaran mikro. Adapun metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif karena relevan dilihat dari proses awal penelitian hingga penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa : 1) kemampuan mahasiswa dalam mengajukan pertanyaan tingkat dasar tergolong pada kategori sangat baik hal ini dibuktikan hampir keseluruhan mahasiswa mampu melakukan keterampilan ini, sedangkan kerampilan bertanya lanjut masih 70% mahasiswa melakukannya sisanya belum melakukan. 2) korelasi antara self confidence dengan keterampilan bertanya pada perkuliahan pembelajaran mikro terdapat hubungan yang kuat.Kata Kunci. Pembelajaran mikro, keterampilan bertanya, self confidence.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.