Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) merupakan salah satu tanaman yang berasal dari famili Fabaceae dengan banyak manfaat (multifungsi). Polong tanaman kecipir memiliki banyak kandungan nutrisi yang cukup baik bagi tubuh. Pemanfaatan polong segar kecipir masih sangat rendah oleh masyarakat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah atribut kualitas dan nilai ekonomis yang dimiliki oleh komoditas kecipir yang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan sayuran lain. Dalam industri pertanian, peningkatan kualitas sangat diperlukan karena akan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih dan membeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik polong yang digemari oleh para konsumen sehingga dapat diketahui galur-galur potensial yang dapat dikembangkan berdasarkan preferensi konsumen. Penelitian dilakukan pada bulan November 2017 hingga September 2018 dengan dua metode, yaitu percobaan lapang yang dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur dan survei pasar yang dilaksanakan di Kota Malang. Percobaan lapang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Variabel pengamatan dibagi menjadi dua yaitu variabel kuantitatif yang terdiri dari panjang polong dan peningkatan kekerasan polong, serta variabel kualitatif yang terdiri dari bentuk, warna, rasa dan kekerasan polong. Hasil penelitian menunjukkan terdapat galur yang berpotensi untuk dikembangkan berdasarkan preferensi dari konsumen, galur tersebut adalah PTL 2.1. Galur lain galur tersebut, galur lain yang mendekati potensi serupa adalah galur UB 1.