Pendahuluan: Daun lengkeng (Dimocarpus longan) adalah salah satu tanaman berasal dari daerah subtropis, dan mampu tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah tropis Indonesia termasuk Provinsi Bengkulu dan berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan: untuk membuat sediaan lotion dari ekstrak daun lengkeng dengan konsentrasi 0,5%, 1,5% dan 2,5%. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk membuat formulasi ekstrak daun lengkeng. Pembuatan ekstrak daun lengkeng digunakan dengan metode maserasi. Lotion dibuat dalam 3 formula dengan konsentrasi basis asam stearat yakni F1 dengan konsentrasi ekstrak 0,5%, F2 dengan konsentrasi 1,5%, F3 konsentrasi 2,5%. Hasil: Lotion dari ekstrak daun lengkeng dievaluasi selama 4 minggu meliputi organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji tipe emulsi, uji iritasi, uji kesukaan. Dari hasil penelitian ekstrak daun lengkeng dapat diformulasikan menjadi sediaan lotion. Lotion dengan konsentrasi ekstrak 0,5% pada F1 merupakan sediaan yang paling baik. Bentuk agak kental, warna hijau muda, wangi lemon, homogen dengan pH 6 dan daya sebar 5 - 7 cm, tidak mengiritasi kulit dan lebih disukai panelis. Kesimpulan: Ekstrak daun lengkeng dapat dibuat sedian lotion dengan berbagai macam konsentrasi. Sifat fisik sediaan lotion dengan variasi kadar ekstrak daun lengkeng tidak mempengaruhi kestabilan fisik lotion dan tidak mengalami perubahan selama dilakukan pengujian.
Pendahuluan: Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang menjadi penyebab utama kematian yang sering terjadi di Indonesia. Jumlah penderita stroke di seluruh dunia yang berusia dibawah 45 tahun terus meningkat. Adanya penyakit penyerta serta berbagai faktor resiko pasien stroke mengakibatkan pasien akan sering mengkonsumsi lebih dari dua macam obat dan dapat berisiko pada ketidakefektifan pengobatan dan memungkinkan terjadi drug related problems (DRPs). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian DRPs pada pasien stroke yang menjalani pengobatan di poli saraf RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional secara prospektif pada pasien rawat jalan di poli saraf selama 2 bulan. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 89 pasien. Kriteria eksklusi adalah pasien yang tidak bersedia terlibat hingga akhir penelitian dan tuli. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kualitas hidup menggunakan Short Form 36 (SF-36). Hasil: Dari 89 pasien stroke sebanyak 85 pasien (95,5%) menderita stroke non hemoragik, kejadian drug related problems (DRP’s) pada pasien stroke di poliklinik rawat jalan RSUD Dr M Yunus Bengkulu meliputi: ada indikasi yang tidak diterapi sebanyak 20 kasus (22,5%), obat yang tidak diperlukan sebanyak 3 kasus (3,4%), efek samping obat sebanyak 4 kasus (4,5%), dan pemilihan obat yang tidak tepat sebanyak 4 kasus (4,5%). Tidak ada hubungan antara faktor risiko umur dan jumlah obat yang diterima pasien dengan kejadian drug related problems (DRP’s), ada hubungan antara kualitas hidup pasien stroke dengan drug related problems (DRP’s) pada domain keadaan fisik. Kesimpulan: Jenis stroke yang paling banyak terjadi di RSUD Dr M Yunus Bengkulu adalah stroke non hemoragik sebanyak 85 pasien (95,5%). Kejadian drug related problems (DRP’s) pada pasien stroke di poliklinik rawat jalan RSUD Dr M Yunus Bengkulu terjadi sebesar 31 kasus. Jenis drug related problems (DRP’s) yang terjadi meliputi ada indikasi yang tidak diterapi sebanyak 20 kasus (22,5%), ada obat yang tidak perlu sebanyak 3 kasus (3,4%), efek samping obat sebanyak 4 kasus (4,5%), dan pemilihan obat yang tidak tepat sebanyak 4 kasus (4,5%). Tidak ada hubungan antara faktor risiko umur dan jumlah obat yang diterima pasien dengan kejadian drug related problems (DRP’s). Terdapat hubungan antara kualitas hidup pasien stroke dengan drug related problems (DRP’s) pada domain keadaan fisik.
Alga coklat (Sargassum sp.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan terpenoid. Salah satu pemanfaatan alga coklat dalam ilmu farmasi adalah sebagai zat aktif dalam obat. Pada penelitian ini obat dibuat dalam bentuk sediaan tablet yang memiliki komposisi sebagai zat aktif utama obat dan bahan penghancur yaitu explotab (sodium starch glycolat). Penelitian ini bertujuan untuk membuat tablet dari ekstrak alga coklat (Sargassum sp.) dengan cara sokhletasi menggunakkan pelarut etanol 96%. Tablet dibuat menjadi tiga formula dengan varian konsentrasi explotab yang berbeda agar dapat mengetahui konsentrasi terbaik explotab sebagai bahan penghancur. Ketiga varian konsentrasi tersebut adalah 3%, 5%, dan 7%. Keuntungan bahan explotab sebagai bahan penghancur yaitu kekuatan pada aksi kapiler yang akan menarik cairan ke dalam tablet, sehingga dalam formulasi tablet bahan ini akan mengembang dan menjadikan tablet pecah dan hancur kemudian melarut. Metode yang digunakan pada pembuatan tablet adalah granulasi basah. Hasil uji evaluasi granul meliputi sifat alir, sudut istirahat dan kompresibilitas telah memenuhi syarat. Hasil uji evaluasi fisik tablet yang terdiri dari waktu hancur, kerapuhan, kekerasan, keseragaman bobot dan keseragaman ukuran, namun pada uji kekerasan tablet tidak memenuhi syarat. Konsentrasi explotab yang semakin tinggi maka waktu hancur yang dihasilkan semakin cepat dan kekerasan tablet semakin menurun. Kekerasan tablet berhubungan dengan kerapuhan, dimana semakin keras tablet maka kerapuhannya juga akan semakin kecil.
Coconut shells are widely used as an ingredient in charcoal for cooking, daily use, and also to make activated charcoal. Activated charcoal has the ability to clean and absorb dirt on the skin, but this has not been widely used. So the purpose of this research is the use of coconut shell-activated charcoal in making liquid hand wash formulations. This research used 4 liquid hand wash formulations with activated charcoal concentrations of 1%, 2%, 3%, and 4%. Organoleptic test parameters were texture, color, scent, and homogeneity. The organoleptic test results showed the distinctive color of charcoal liquid hand wash, which has a distinctive scent with the addition of essential oils. The hedonic test on 25 panelists showed that the most preferred formula for activated charcoal hand wash was F2 (2% of coconut shell activated charcoal) with rose scent.
Diabetes mellitus termasuk kelainan metabolik heterogen dimana ditunjukkan dengan adanya hiperglikemia. Sebuah kunci untuk berhasilnya terapi DM yaitu melalui peningkatan kualitas hidup pasien yang bisa diukur memanfaatkan kuesioner DQLCTQ (Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quessionnaire). Penelitan ini memiliki tujuan guna mengetahui kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 dengan antidiabetik oral di Rumah Sakit Harapan dan Do’a Kota Bengkulu berdasar faktor pola terapi yang diterima pasien, jenis obat yang digunakan, dan karakteristik responden. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain Cross Sectional dengan pengambilan data pasien secara concurrent. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Harapan dan Do’a Kota Bengkulu. Sampel penelitian ini sejumlah 98 pasien DM tipe 2 yang melakukan kontrol ke rumah sakit ketika penelitian berlangsung dan memperoleh obat antidiabetik oral dan bersedia mengisi kuesioner DQLCTQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara faktor karakterisktik responden terhadap kualitas hidup. Skor kualitas hidup pasien yang mendapatkan akarbose, metformin, dan sulfonilurea, masing-masing adalah 61,0;61,3 dan 61,4. Hasil uji statistik dengan ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok pasien tersebut (p=0,812). Pasien dengan pengobatan ADO tunggal skor kualitas hidupnya 64,0 sedangkan pasien dengan pengobatan ADO kombinasi skor kualitas hidupnya 62,3. Perbedaan ini berdasarkan uji Independent sample t-test, perbedaannya tidak berbeda signifikan (p=0,134).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.