Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ialah penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh subtipe virus corona. Salah satu upaya pemerintah yaitu pengenalan vaksinasi sebagai sarana pencegahan dan pengendalian COVID-19. Adapaun jenis vaksin yang digunakan adalah Astra Zeneca, dan Sinovac Biotech Ltd. Pengembangan vaksin pada umumnya membutuhkan waktu selama 10-15 tahun namun dengan adanya kebutuhan akan vaksin yang mengharuskan untuk disediakan maka denagn waktu 15 bulan vaksin tersebut bisa tersedia. Namun dengan waktu yang cepat menimbulkan kekhawatiran yang signifikan terkait vaksin tersebut untuk penggunaan umum secara global, serta efek samping maupun kejadian ikutan biasa disebut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Penelitian ini menggunakan metode penelitian obeservasional dengan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua warga Surabaya yang telah selesai divaksinasi tahap I maupun tahap I & II. Hasil pengamatan pada form KIPI dariDinas Kesehatan Kota Surabaya terdapat KIPI vaksin AstraZeneca yaitu nyeri pada bekas suntikan 37 %, demam 21%, menggigil atau meriang 16%, badan pegal 7%, mual atau muntah 6%. Untuk laporan KIPI vaksin Sinovac menunjukkan persentase nyeri pada bekas suntikan 17%, demam 33%, pusing 12%, kemerahan/bengkak pada bekas suntikan 11%, dan mengantuk 6%.

Covid-19 merupakan penyakit yang menyebar dan disebabkan oleh infeksi virus bernama SARS- Cov- 2. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh Covid-19 ini mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan pernapasan. Saat ini pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi kasus - kasus Covid-19 yaitu dengan melaksanakan program sosialisasi Covid-19 secara bertahap. Program sosialisasi adalah salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN – TR Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Kegiatan sosialisasi program sosialisasi ini dilakukan di RW 12 Kelurahan Ngagelrejo Surabaya.Tujuan dari kegiatan sosialisasi program vaksinasi adalah untuk menghimbau masyarakat melakukan vaksinasi sebagai upaya pencegahan Covid-19 . Metode yang dilakukan adalah proses sharing atau tanya jawab agar masyarakat dapat memahami tentang manfaat vaksin dalam pencegahan Covid-19 dan berita hoax dan fakta yang terkandung dalam vaksin. Hasil dari kegiatan sosialisasi program vaksinasi adalah memberikan edukasi serta membantu memerangi berita hoax yang beredar saat ini, agar masyarakat tidak merasa takut untuk melakukan vaksin Covid-19 .