Health promotion activities regarding the impact of promiscuity in MTs. Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo is a form of community service in the form of counseling aimed at increasing children's knowledge about the impacts and dangers of promiscuity which are increasingly prevalent among teenagers today. The implementation of these activities on December 14, 2019 took place at MTs. Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo. With the target is MTs students. Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo. Prior to the implementation of these activities, there was a process of preparing activities for approximately 2 weeks before the activities were carried out, starting from determining the theme of the extension to applying for permits to the parties concerned. As a form of evaluation, this activity was attended by 76 students from grade VII to grade IX, participants joined the activity happily and looked very enthusiastic, health promotion activities could run on time and smoothly.

Background: Asma merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang bersifat kronis. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan saluran pernapasan yang menyebabkan hipersensitivitas bronkus terhadap rangsang dan obstruksi pada jalan napas, sebagian masyarakat menganggap bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana dan mudah diobati. Pengetahuan tentang asma yang minim membuat penyakit ini seringkali tidak tertangani dengan baik. Objectives: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan lansia pada Ny. M yang menderita asma di Desa Pepe, Sedati, Sidoarjo      . Methods: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan mixed-method (penelitian kualitatif dan kuantitatif). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 8-9 Maret 2021 di Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara penerapan asuhan keperawatan lansia sesuai dengan kasus. Teknik sampling yang dipergunakan adalah Convenience Sampling dengan menetapkan kriteria inklusi. Untuk hasil penelitian dilakukan dengan menganalisis data asuhan keperawatan lansia yang telah dilaksanakan. Results: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden masih belum mengetahui secara spesifik tentang penyakit asma. Hal ini dibuktikan dengan pasien mengatakan belum mengetahui tentang pengertian dari asma, tanda gejala asma, dan penatalaksaan asma selama pasien dirumah. Dengan adanya data tersebut, maka diagnosa keperawatan yang muncul adalah defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Implementasi keperawatan yang dilakukan oleh para peneliti berupa menjelaskan pada klien tentang pengertian asma dan penatalaksanaannya, membantu klien untuk mengenali tanda dan gejala dari asma, mengajarkan klien tentang cara pencegahan asma. Conclusion: Penerapan asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada penderita asma yang mengalami diagnosa keperawatan defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dapat terselesaikan dengan baik, yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman responden terhadap penyakit asma.