This study aims to describe the local wisdom contained in the collection of Kidung Cisadane poem by Rini Intama. The reason for the selection of this research object because in this collection of poetry is not only presented values that are considered as the ideal reference standard of human behavior in life as a social creature, but also as an ecological creature. The method used in this research is the ecocritical method of literature with the model of environmental literature review and model of ethical studies. A study of ecological literature in eco-criticism can construct literary faces in local wisdom, while ethical perspective studies in ecocritical studies can describe the values of environmental wisdom. With the second model of the study, the ecological and cultural dimensions that have been lacking in full attention in literature can be further enhanced. In addition, in line with the development of the times, literature always voiced both cultural and ecological aspects
<p><span style="font-family: Times New Roman; font-size: medium;">Terjemahan sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang. Penelitian ini mengambil objek terjemahan pada <em>subtitling</em> film “Ender’s Game”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi penerjemahan apa saja yang terdapat dalam <em>subtitling</em> film “Ender’s Game”. Strategi apa yang paling dominan dan ketepatan makna serta kesesuaian dengan durasi waktu film tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa strategi terjemahan yang digunakan dalam film “Ender’s Game” adalah strategi penambahan, <em>paraphrase</em>, transfer, imitasi, pemampatan, desimasi, penghapusan, dan penjinakan. Dalam film “Ender’s Game”, strategi pemampatan paling sering digunakan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan durasi ruang dan waktu dalam film sehingga <em>subtitling</em> harus hemat kata-kata. Namun, hal ini tidak mengurangi kesesuaian dengan makna bahasa sumber dan tetap memperhatikan budaya sasaran. Untuk kata-kata yang kurang sesuai dengan budaya sasaran dapat digunakan strategi penjinakan (<em>taming</em>)</span><span style="font-family: Times New Roman; font-size: medium;"> </span></p><p><strong>Kata Kunci:</strong> terjemahan, <em>subtitling</em>, film “Ender’s Game”, strategi terjemahan</p>
This community service is to provide an explanation of child care to strengthen children's character education and explain digital literacy to mothers of Majelis Taklim Al-Hidayah in Maruyung Village, Depok. Character education can be approved as education of values, character, morals, in order to supports the development of children judgement, ethics, morale, to realize and spread the welfare in everyday life. The community service is giving knowledge about how parents play a role in strengthening children's character education which is very important in today's digital era. The development and culture of digital literacy among those who are increasingly questioned is increasing. Building character is not only the task of the teacher in the school, but is a joint task among good teacher, parents, religious leaders, community and other stakeholders. In educating children in this digital era, parents must realize that technological progress cannot be separated. Therefore, the parenting style chosen by parents is supported but controlled. This care pattern is not otoriter but encourages discussing what the child wants.Keywords: parenting, strengthening character education, digital literacy.Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang pola asuh orang tua pada anak untuk menguatkan pendidikan karakter anak dan menjelaskan tentang literasi digital kepada ibu-ibu Majelis Taklim Al-Hidayah Kelurahan Maruyung, Depok. Pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan anak untuk memberikan keputusan baik, buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pengabdian masyarakat yang berbentuk penyuluhan tentang bagaimana peran orang tua dalam menguatkan pendidikan karakter anak ini sangat penting karena di era digital saat ini. Perkembangan dan budaya literasi digital dikalangan remaja semakin menunjukkan indikasi terjadinya krisis karakter yang cukup memperhatikan. Pembangunan karakter tidak hanya tugas guru di sekolah, tetapi merupakan tugas bersama, baik guru, orang tua, tokoh agama, masyarakat dan para stakeholder lainnya. Dalam mendidik anak di era digital ini, orang tua harus menyadari bahwa kemajuan teknologi tidak dapat ditinggalkan. Oleh karena itu, pola asuh orang tua hendaknya dipilih pola asuh yang demokratis namun terkontrol. Pola asuh ini tidak otoriter tetapi mendorong utuk membicarakan apa yang anak inginkan.Kata Kunci : pola asuh,penguatan pendidikan karakter, literasi digital
Tujuan makalah ini adalah memaparkan bentuk telaah karekterisasi melalui gaya bahasa. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode content analysis dan pendekatan struktural. Karakterisasi dalam cerita sangat berperan dalam menghidupkan tokoh imajinatf pengarang. Banyak cara dilakukan oleh pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh-tokohnya, baik secara langsung ataupun tak langsung. Dengan berbagai macam gaya bahasa, pengarang dapat menggambarkan tokoh imajinatifnya sehingga lebih hidup dan berkesan. Kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari bertokoh orang-orang lapisan bawah. Dengan gaya bahasa yang khas, tokoh-tokoh dalam kumpulan cerpen tersebut bukan sekedar pembeberan watak orang kecil yang dibebani oleh masalah kehidupan. Namun, sarat pesan dalam penggambaran wataknya. Misalnya, dengan gaya bahasa ironi kemunafikan manusia dapat digambarkan dengan jelas atau bagaimana seseorang yang congkak digambarkan melalui gaya bahasa metafor yang tajam.
Abstract:. Teaching languages in early childhood (3-5 years of age) requires a fun method. In early childhood it is commonly referred to as The Golden Age. Stories need to be given to children considering the many benefits that can be obtained from a story. Besides giving pleasure and presenting various experiences and insights for children, stories are thought to be able to improve children's language skills. This study aims to describe the process of mastering the vocabulary of children through the method of telling stories with conventionality and reference strategies for A1 grade students at TK Rahma Ciracas. The research method used is descriptive qualitative with observation, interviews, and recording results. With conventional strategies and references, mastery of vocabulary in children is more focused and directed, so mistakes in determining their meaning can be avoided. In addition, the method of telling stories with this strategy is very effective for language teaching in early childhood.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.