Currently Fitofarmaka therapy is popular among the people because it is considered as a treatment that has few side effects, cheap, and easy to obtain one of which is by conjoined pumpkin therapy. In Patients with Type II Diabetes Mellitus in the Work Area of ​​Cempaka Health Center, Banjarmasin. This type of research is Quasy-experiment with Pre-Test and Post-Test Non Equivalent Control Group design, the sampling technique is purposive sampling. Data analysis uses Paired Sample T-Test and Independent Sample Sample T-Test with a significance limit α = 0.05. Conjuring boiled pumpkin for 7 days in the intervention group was obtained. For patients with type II Diabetes mellitus, they can choose an alternative treatment besides pharmacological therapy, namely by using Siam Pumpkin which is processed by boiling.

Latar Belakang: Gagal ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia, dimana penyakit ini dapat menghentikan sepenuhnya fungsi ginjal. Selain transplantasi, satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan adalah terapi hemodialisa untuk membantu pasien bertahan hidup. Kepatuhan pasien dalam menjalani terapi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, jika tidak hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatannya. Faktor yang menguatkan individu untuk patuh dalam menjalani hemodialisa adalah dukungan yang berasal dari orang terdekat seperti keluarga maupun dari dalam diri sendiri (efikasi diri). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antar dukungan keluarga, efikasi diri dan kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa Di Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian korelasional dengan sampel berjumlah 25 orang responden. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik spearman rank. Hasil: Berdasarkan hasil analisis, korelasi antara dukungan keluarga dengan efikasi diri didapatkan nilai p-value = 0,002 yang berarti ada korelasi yang signifikan antara dukungan keluarga dengan efikasi diri, analisis korelasi antara dukungan keluarga dengan kepatuhan hemodialisa didapatkan nilai p-value = 0,000. Kesimpulan: Ada korelasi yang signifikan antara dukungan keluarga dengan efikasi diri pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.