Piper betle (L) is a popular medicinal plant in Asia. Plant leaves have been used as a traditional medicine to treat various health conditions. It is highly abundant and inexpensive, therefore promoting further research and industrialization development, including in the food and pharmaceutical industries. Articles published from 2010 to 2020 were reviewed in detail to show recent updates on the antibacterial and antifungal properties of betel leaves. This current review showed that betel leaves extract, essential oil, preparations, and isolates could inhibit microbial growth and kill various Gram-negative and Gram-positive bacteria as well as fungal species, including those that are multidrug-resistant and cause serious infectious diseases. P. betle leaves displayed high efficiency on Gram-negative bacteria such as Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa, Gram-positive bacteria such as Staphylococcus aureus, and Candida albicans. The ratio of MBC/MIC indicated bactericidal and bacteriostatic effects of P. betle leaves, while MFC/MIC values showed fungicidal and fungistatic effects. This review also provides a list of phytochemical compounds in betel leaves extracts and essential oils, safety profiles, and value-added products of betel leaves. Some studies also showed that the combination of betel leaves extract and essential oil with antibiotics (streptomycin, chloramphenicol and gentamicin) could provide potentiating antibacterial properties. Moreover, this review delivers a scientific resume for researchers in respected areas and manufacturers who want to develop betel leaves-based products.
Tanaman obat mengandung berbagai macam kandungan fitokimia yang berperan dalam pengembangan obat. Herba Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) adalah salah satu tanaman obat yang tergolong dalam Famili Euphorbiaceae. Penggunaan E.hirta sebagai obat tradisional telah dilaporkan di beberapa daerah termasuk di Bali. Secara tradisional tanaman ini diketahui dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti radang tenggorokan, disentri, diare, asma dan bronchitis sehingga berpotensi sebagai alternatif bahan baku obat tradisional. Untuk dapat dikembangkan sebagai bahan obat tradisional, perlu diketahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada herba Patikan Kebo baik secara kualitatif maupun kuantitatif sebagai salah satu parameter standarisasi. Namun, saat ini data mengenai karakteristik metabolit sekunder herba Patikan Kebo yang tumbuh di Bali masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada herba Patikan Kebo melalui skrining fitokimia dan analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut etanol 75% dengan cara maserasi, dan diperoleh rendemen ekstrak sebanyak 6,87%. Pengujian kandungan metabolit sekunder pada ekstrak herba patikan kebo dilakukan secara skrining fitokimia. Selanjutnya uji KLT dilakukan untuk mempertegas keberadaan golongan senyawa yang positif pada skrining fitokimia, dan mengetahui profil kromatografi dari ekstrak tersebut. Setelah diuji secara skrining fitokimia dan analisis KLT, diperoleh hasil herba Patikan Kebo yang digunakan dalam penelitian ini mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, tanin, steroid dan antrakuinon. Sistem KLT yang digunakan dalam penelitian ini dapat memisahkan kandungan fitokimia tersebut dan memberikan hasil positif yang mempertegas hasil skrining fitokimia.
Perubahan pola konsumsi pangan yang terjadi di masyarakat yaitu dari pola konsumsi pangan tradisional yang banyak mengandung pati (karbohidrat kompleks) dan serat menjadi pola konsumsi modern dengan kandungan protein, lemak, gula dan garam tinggi tetapi rendah Taru Pramana terdapat berbagai macam tumbuhan berkhasiat , salah satu nya adalah bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dari suku Fabaceae. Menurut penelitian yang telah dilakukan, bunga Telang mengandung senyawa fenol, flavonoid, antosianin, glikosida flavonol yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol 80% bunga Telang yang tumbuh di Denpasar Barat. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan elmasonik dengan pelarut etanol 80%. Pengujian diawali dengan skrining fitokimia secara reaksi tabung. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol 80% bunga Telang ditentukan dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) secara spektrofotometri Uv-Vis. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 80% bunga Telang diukur pada pajang gelombang 516,2 nm. Hasil persentase peredaman yang diperoleh diplotkan untuk mendapatkan kurva regresi linier. Sehingga didapat persamaan y = bx + a dan nilai IC50 dihitung dari persamaan regresi linier yang diperoleh. Sesuai dengan hasil skrining fitokimia secara reaksi tabung, ekstrak etanol 80% bunga Telang mengandung metabolit sekunder flavonoid, saponin, terpenoid, dan tanin. Berdasarkan hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh persamaan regresi linier yaitu y = 0.5232x + 4.0289 dengan R² = 0.9733, yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% bunga Telang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 87,86 ppm.
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang meningkat secara signifikan setiap tahun di Indonesia. Banyaknya kasus DM di Indonesia serta penggunaan obat anti diabetes yang mengalami peningkatan dapat berpengaruh pada prevalensi terjadinya efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping pemberian kombinasi insulin pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di salah satu Rumah Sakit di Denpasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional secara retrospektif pada pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di salah satu Rumah Sakit di Denpasar. Pengambilan data dilakukan dengan penelusuran data rekam medik. Jumlah subjek yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 65 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menujukkan bahwa jumlah laki-laki (58,5%) lebih banyak menderita DM tipe 2 dibandingkan perempuan (41,5%). Usia terbanyak yang menderita DM tipe 2, yaitu pada rentang 55-65 tahun (40%). Persentase tertinggi penderita DM tipe 2 pada tingkat pendidikan menengah (SMA) (38,5%). Efek samping yang diperoleh pada pemberian kombinasi insulin pada pasien DM tipe 2 di salah satu Rumah Sakit di Denpasar yaitu pusing (38,5%), lemas (32,3%), berdebar (12,4%), berkeringat (4,6%), gemetar dan hipoglikemia masing-masing (6,15%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa keluhan yang dialami disebabkan oleh timbulnya gejala serta tanda dari adanya efek samping penggunaan insulin yaitu hipoglikemia.
Telah dilakukan Uji Efek Analgesik Infus daun Teki (Cyperus rotundus L.) pada Mencit jantan (Mus musculus L.) menggunakan metode rangsang panas pada suhu 550C. Pada penelitian ini digunakan hewan uji berupa mencit jantan yang dibagi dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari 6 ekor. Kelompok pembanding (asetosal), kelompok kontrol (aquades 0,5 ml), dan kelompok uji infus daun teki (infus 5%, 10%, 20%). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Analisa Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan waktu munculnya respon pertama kali mencit menjilat kakinya pada kelompok yang diberi infus daun teki. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa infus daun teki memiliki efek analgesik pada mencit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.