Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di Kelas V SDN Keleyan 1 Socah masih menggunakan metode ceramah dengan minimnya penggunaan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lagu edukasi matematika dengan metode edutainment yang layak digunakan dari segi kevalidan lagu, kemenarikan, keefektifan, dan mudah digunakaan dalam pelaksanaannya di SDN Keleyan 1 Socah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan model pengembangan Borg and Gall yang telah di adaptasi oleh Sugiyono. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa hasil ujicoba kevalidan media dari validator yaitu ahli materi pembelajaran 98,67%, ahli media pembelajaran 94,67%, dan ahli desain pembelajaran 90,67% dengan kategori sangat valid, hasil uji kemenarikan berdasarkan respon siswa pada ujicoba produk 96,67% dan ujicoba pemakaian 97,50% dengan kategori sangat menarik. Hasil uji keefektifan media berdasarkan hasil observasi aktifitas guru dan siswa pada ujicoba produk dan pemakaian, pada ujicoba produk hasil observasi aktivitas guru 100% dan observasi aktivitas siswa 96,34%. Pada ujicoba pemakaian, hasil observasi aktivitas guru 100% dan observasi aktifitas siswa 96,25% dengan hasil ketuntasan klasikal siswa 96,88% dengan kategori sangat efektif. Hasil uji kepraktisan berdasarkan respon guru sebesar 100% dengan kategori sangat praktis. Kesimpulan penelitian ini adalah media pembelajaran Lagu Edukasi Matematika sangat layak digunakan untuk materi bangun ruang siswa kelas V di SDN Keleyan 1 Socah

Creative thinking skill is one of the important competencies in mathematics that must be possessed by students as a provision for life in the future. But in reality, it is not easy for a teacher to explain for students in primary schools. Through linking the existing cultures around students, Madura batik, it is hoped that it can help students to more easily present abstract mathematical concepts to be more concrete and improve their creative thinking skills. The research method used to adapt the Borg and Gall Development Model includes 10 stages: problem identification, information gathering/preliminary studies, prototype design, expert validation, prototype revision, prototype testing, prototype revision, product use trial, product revision, and dissemination of products. A preliminary study was carried out to explore batik motives in Madurese batik centers. The results of the initial study were appointed as an ethnomathematic study which would be presented in the form of an electronic mathematics module and tested on primary school aged students in Madura Island. The research subjects chosen for the trial were students in grades IV, V, and VI. The results showed that the electronic mathematics module based on the ethnomatematics of Madura batik was feasible to be used to improve the creative thinking skills of primary school students.

Lembaga pendidikan formal atau sekolah merupakan tempat utama seseorang mendapatkan pendidikan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menentukan perkembangan individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Sekolah dinilai memberikan sumbangan terbesar pada seseorang dalam memperoleh pendidikan secara maksimal Kurikulum yang digunakan oleh sekolah dasar saat ini menggunakan kurikulum 2013. Dalam pembelajaran guru sekolah dasar tidak mengajar 1 mata pelajaran dalam sehari. Namun, dalam 1 hari terdapat berbagai macam mata pelajaran yang terdapat dalam buku tematik. Salah satu mata pelajaran yang terdapat pada buku tematik yaitu IPA. Dalam pembelajaran IPA juga dapat dikaitkan dengan kearifan lokal. Bertujuan untuk melakukan kajian tentang analisis Materi berbasis kearifan lokal di Kabupaten Bangkalan terhadap Pembelajaran IPA SD kelas V kurikulum 2013. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif. Dengan fokus kajian yaitu melakukan analisis pada materi IPA SD pada kelas 5 yang berintegrasi potensi lokal di Kabupaten Bangkalan hasil analisis kompetensi dasar mata pelajaran IPA SD Kelas V dapat diketahui bahwa seluruh materi pelajaran dapat disisipi dengan kearifan lokal di Kabupaten Bangkalan atau dengan kata lain semua materi pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal.