Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi perempuan SMPN di Kota Malang dalam mengikuti pembelajaran PJOK di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik survey. Sampel penelitian ini berjumlah 559 siswa Kelas VII,VIII dan IX menggunakan Cluster Random Sampling yang terbagi beberapa wilayah di Kota Malang. Instrumen tes yang digunakan yaitu kuesioner. Uji hipotesis untuk Uji Man Whitney dari empat kategori motivasi tersebut lebih kecil dari 0,05 (p value < 0,05), maka Ho ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada kategori motivasi Intrinsic motivation, Identified regulation, Introjected regulation, External regulation antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Sedangkan  hasil Uji t’ (aksen) dari kategori Amotivation tersebut lebih kecil dari 0,05 (p value < 0,05), maka Ho ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan Amotivation antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari motivasi siswa antara siswa laki-laki dan perempuan dalam mengikuti pembelajaran PJOK.

Pengabdian ini bertujuan untuk membantu pendampingan dalam menerapkan Senam Ceria Khusus (SCK) untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan kemampuan motorik pada siswa tunagrahita dengan level ringan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tamima Mumtaz. Hal ini dikarenakan anak-anak Tunagrahita di SLB tersebut hanya melakukan aktifitas didalam ruangan dan belum ada kegiatan yang mendukung kesehatan jasmani dan perkembangan motoriknya melalui gerakan senam.  Senam ini diiringi dengan musik yang ceria dan menyenangkan untuk lebih menarik minat siswa dalam mengikuti gerakan senam tersebut. Senam ini terdiri dari gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan secara personal mulai perkenalan personal, melakukan aktivitas diluar ruang kelas, menciptakan SCK, dan mengajak siswa untuk memperagakan. Dalam pelaksanaannya, SCK di SLB Tamima Mumtaz siswa sangat antusias mengikuti gerakan SCK. Sedangkan kendala yang dihadapi adalah 1) siswa sulit dikontrol saat melakukan senam, 2) satu siswa harus didampingi oleh satu pendamping untuk membetulkan gerakannya, dan 3) singkatnya waktu pelaksanaan membuat siswa sulit mengulang gerakan. Kata kunci— SLB Tamima Mumtaz, Senam Ceria Khusus, Tunagrahita Ringan.AbstractThis service aims to assist assistance in implementing Special Cheerful Gymnastics (SCK) to improve physical health and motor skills in mentally disabled students with mild levels in Tamima Mumtaz Extraordinary Schools (SLB). This is because Tunagrahita children in SLB only do indoor activities and there are no activities that support physical health and motor development through gymnastic movements. This gymnastics is accompanied by cheerful and fun music to further attract students' interest in following the gymnastic movements. This exercise consists of heating movements, core movements, and cooling movements. The method used in this community service is a personal approach from personal introductions, conducting activities outside the classroom, creating SCK, and inviting students to demonstrate. In its implementation, the SCK at Tamima Mumtaz SLB students were very enthusiastic about participating in the SCK movement. While the obstacles faced are 1) students are difficult to control when doing gymnastics, 2) one student must be accompanied by one companion to correct their movements, and 3) the short time of implementation makes it difficult for students to repeat the movements.Keywords— SLB Tamima Mumtaz, Special Cheerful Gymnastics, Light Developmental Disabilities

Motivation is the driving force and determinant of human behaviour. The aim of this study is to find out the extent of motivation of women to participate in physical education, specifically in carrying out movement activities. The population of this study was female junior high school students from Class VII, VIII, and IX in Malang City, East Java, and women from Buleleng Regency, Bali. The data obtained included 650 respondents. In the Mann-Whitney test, they got 0.000, both groups were smaller than 0.05 (p-value <0.05), then Ho was rejected, meaning that there was a significant difference. It can be concluded that there is a significant difference in the motivation of female students from Malang City, East Java with the motivation of women from Buleleng Regency, Bali. Keywords: motivation, woman, physical education