Children social development is determined by the child's individual, the roles of parents, social environment, and Kindegarten. There is a strong relationship between the ability to socialize and the happiness in the childhood. The child's ability to adapt to the environment and the acceptance of environment as well as positive experiences in their social activities serve as crucial factor to reach fun and successful life in the future. Social development is actually a maturity achievement in the social relationship. It can also refer to learning process to adapt to the social norm, moral and tradition: Diffusing into an interrelationship unit to communicate and cooperate. Social development in a family is also influenced by several factors such as status of the family, unity of family, attitudes, and parents' habit.Key words: social development, childhood, future life Abstrak: Perkembangan sosial anak sangat tergantung pada individu anak, peran orang tua, lingkungan masyarakat dan termasuk Taman Kanak-kanak. Ada kaitan erat antara keterampilan bergaul dengan masa bahagia dimasa kanak-kanak. Kemampuan anak untuk menyessuaikan diri dengan lingkungan. Penerimaan lingkungan serta pengalaman-pengalaman positif lain selama melakukan aktivitas sosial merupakan modal dasar yang sangat penting untuk satu kehidupan sukses dan menyenangkan dimasa yang akan datang, apa anak dipupuk dimasa kanak-kanak akan mereka petik buahnya dimasa dewasa kelak. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma kelompok, moral, dan tradisi: Meleburkan diri menjadi suatu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerjasama. Perkembangan sosial di lingkungan keluarga juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Status keluarga, keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua.Kata Kunci: Perkembangan, sosial, anak masa depan bangsa PENDAHULUANPerkembangan sosial anak sangat tergantung pada individu anak, peran orang tua, dewasa lingkungan masyarakat dan termasuk Taman Kanak-kanak. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan sosial anak adalah bagaimana anak usia dini berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa dan masyarakat luas agar dapat menyesuaikan diri dengan baik sesuai apa yang diharapkan oleh bangsa dan negara. Ada kaitan erat antara keterampilan bergaul dengan masa bahagia dimasa kanak-kanak. Kemampuan anak untuk menyessuaikan diri dengan lingkungan. Penerimaan lingkungan serta pengalamanpengalaman positif lain selama melakukan aktivitas sosial merupakan modal dasar yang sangat penting untuk satu kehidupan sukses dan menyenangkan dimasa yang akan datang, apa anak dipupuk dimasa kanakkanak akan mereka petik buahnya dimasa dewasa kelak. Namun, kita semua tahu keterampilan bergaul harus dipelajari, dan masa awal kehidupan, anak belajar dari orangorang yang terdekat dengan dalam hal ini, orang tua. Itu sebabnya, selain membimbing dan mengajarkan anak bagaimana cara bergaul dengan tepat, orang tua juga dituntut untuk men...
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan, peneliti melihat beberapa hal terkait kelemahan kinerja guru antara lain ditemukan sejumlah guru kelas tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan benar serta belum dikoreksi dan ditanda tangani kepala sekolah namun telah dipakai sebagai panduan dalam pembelajaran. Informan dalam penelitian ini yaitu guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, homogenitas, independensi dan uji linieritas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode korelasional. Tujuannya adalah untuk melihat kekuatan kontribusi antara variabel gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dan variabel pelaksanaan supervisi dengan variabel kinerja guru Sekolah Dasar Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berkontribusi terhadap kinerja guru di Kecamatan Nanggalo Kota Padang dengan kontribusi sebesar 37,2% dengan p
Perkembangan motorik halus sangat penting bagi perkembangan anak secara keseluruhan . Anak usia taman kanak-kanak masih sering mengalami kesulitan dalam menggerakkan jari-jarinya untuk kegiatan seperti menggunting, menggambar, merobek, melipat, menyusun dan mengisi pola dengan menempelkan benda-benda kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan motorik halus dan kreativitas pada anak usia dini melalui kegiatan kolase. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data atau berdasarkan karya tulis ilmiah yang menghubungkan penelitian dengan literatur yang ada untuk memecahkan suatu masalah. Metode pengumpulan data pustaka dengan membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian lalu menyimpulkan bahan penelitian. Hasil penelitian yang didapat bahwa perkembangan kemampuan motorik halus dan kreativitas pada anak usia dini memerlukan koordinasi mata dan tangan, seperti menyusun, merobek dan menempel yang dilakukan melalui kegiatan kolase.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kolase Dengan Menggunakan Bahan Bekas Di TK Islam Bakti 91 Bukit Tujuh Dharmasraya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini berjumlah 12 anak, yang terdiri atas 7 anak perempuan dan 5 anak laki-laki dengan usia 5-6 tahun. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini usia 5-6 tahun melalui kegiatan Kolase Dengan Menggunakan Bahan Bekas yang dapat dilihat dari peningkatan anak mulai dari siklus I sampai siklus II
Pembelajaran Seni yang diberikan pada tingkat Taman kanak-kanak, dimana anak dimana kita sebagai guru dituntut untuk mengembangkan seni anak dengan didukung media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana proses pembelajaran Seni kepada anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu yaitu meneliti sebuah objek dan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), display data (data display), verifikasi dan penegasan kesimpulan (conclution drawing and verivication). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengenalkan konsep Seni pada anak dengan memadukan media Finger painting dapat mengembangkan seni anak usia dini di TK Harapan Kami. Dampak hasil penelitian adalah finger painting bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas pribadi anak yang mandiri, penuh imajinasi dan mengasah bakat dalam pembelajaran Seni.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.