ABSTRAK Minyak kelapa merupakan salah satu produk utama dari pengolahan daging kelapa melalui proses ekstraksi kering dan basah. Minyak kelapa dapat diproduksi melalui ekstraksi kering kopra mentah dengan perolehan minyak 63-65%, dan salah satu metodenya adalah dengan cara pengepresan mekanis menggunakan Mesin Screw Press Oil. Pada proses pengepresan, ada banyak faktor yang menyebabkan kehilangan minyak sehingga perolehan produk minyak menjadi lebih sedikit. Pada penelitian ini ditujukan untuk diperolehnya hasil minyak kelapa maksimum dengan mengamati faktor kondisi operasi selama proses pengepresan, seperti kecepatan putar sekrup dan temperatur. Selanjutnya, diperoleh juga jumlah intensitas konsumsi energi dan efisiensi menekan dalam proses produksi minyak kelapa dari bahan baku kopra menggunakan Mesin Screw Press Oil. Metode penelitian dimulai dengan tahap persiapan bahan dan tahap pengujian mesin dengan menganalisis intensitas energi dan efisiensi pengepresan pada Mesin Pengepres Minyak Sekrup yang dibutuhkan dalam proses pengepresan minyak kelapa dari kopra dalam hal hasil minyak kelapa yang dihasilkan. Kata kunci: Mesin press minyak screw, kopra, minyak kelapa. ABSTRACTCoconut oil is one of the main products from processing coconut meat through dry and wet extraction. In dry extraction, coconut oil is produced with raw copra material which has an oil content of 63-65%. The production process of coconut oil from copra is done by mechanical pressing using a Screw Press Oil Machine. In the pressing process, there are many factors that cause oil losses so that the acquisition of oil products becomes less. Therefore, this study aims to obtain maximum coconut oil yield by analyzing several factors of operating conditions during the pressing process such as screw rotational speed and temperature. Furthermor, it is also obtained the amount of energy consumption intensity and pressing efficiency in the production process of coconut oil from copra raw materials using the Screw Press Oil Machine. The research method begins with the preparation stage of the material and the engine testing stage by analyzing the energy intensity and pressing efficiency at the Screw Oil Press Machine needed in the process of pressing coconut oil from copra in terms of the yield of coconut oil produced. Keywords: Screw oil press machine, copra, coconut oil.
This community service activity for processing used cooking oil into biodiesel was carried out at Banyuasin III SMPN 5, South Sumatra. Around the school there are many fried traders and tent stalls that have the potential to produce used cooking oil. Seeing this potential, the community service team of the Sriwijaya Polytechnic Department of Chemical Engineering provided training to students and teachers of the South Sumatra Banyuasin SMPN 5 to make laboratory-scale biodiesel from used cooking oil. Biodiesel production can be used to increase the potential of human resources and preserve the environment from used cooking oil pollutants. The method of implementing this service activity is with the pattern of field schools with press points on the exploration of knowledge, awareness of the environment, and skills and forms of approach taken to increase the motivation of students and teachers as partners and able to process used cooking oil into biodiesel by socializing about the importance of saving fossil fuels, protecting the environment and producing alternative fuels from used cooking oil which are often found in everyday life.
Penggunaan Batubara sebagai energi primer di Indonesia masih akan terus dilakukan, walaupun secara perlahan-lahan akan mengalami penurunan signifikan sampai dengan tahun 2050 sesuai dengan amanat Kebijakan Energi Nasional dan Rencana Umum Energi Nasional. Namun demikian, perencanaan green coal tentunya harus menjadi langkah awal, salah satunya adalah dengan metode gasifikasi batubara. Gasifikasi batubara akan menghasilkan produk samping berupa char, dimana char tersebut mengalami kenaikan nilai kalor, kadar FC serta penurunan kadar sulfur maka char memiliki potensi menjadi sumber energi. Sebagai upaya recycle, char ini kemudian dijadikan bahan baku untuk proses pembuatan briket yang dicampur dengan penambahan arang tempurng kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik char yang digunakan sebagai bahan baku, juga menentukan pengaruh variasi ukuran dan komposisi bahan baku serta bentuk briket terhadap evaluasi pembakarannya. Berdasarkan biobriket campuran yang diuji mengacu pada standar SNI No. 1/6225/2000 dan BEE std India 2010 untuk parameter kadar air, kadar abu, nilai kalor dan kadar karbon telah memenuhi standar. Untuk parameter kadar zat terbang belum memenuhi standar. Pada kualitas pembakaran, briket tablet memiliki waktu penyalaan 10 - 60 detik, hal ini lebih cepat dibandingkan briket silinder pejal dengan range waktu penyalaan 20 – 80 detik. Pada kenaikan temperatur pembakaran, briket tablet mengalami kenaikan temperatur lebih cepat dibandingkan dengan briket silinder pejal pada 4 menit pertamanya, dengan range kenaikan pada setiap sampel . Demikian pula sama halnya dengan laju pembakaran, briket tablet memiliki laju pembakaran lebih besar dibandingkan briket silinder pejal dengan range 0,050 – 0,070. Pada proses pembakaran, emisi gas yang dihasilkan diuji dan didapatkan hasil tidak sesuai dengan standar jika digunakan pada skala industri rumah tangga.
Seiring dengan peningkatan teknologi yang semakin unggul, semakin besar pula industri kontemporer di Indonesia. namun perkembangan usaha ini sendiri mengabaikan limbah bisnis yang tidak dimanfaatkan sehingga limbah tersebut akan menjadi limbah yang mengganggu lingkungan. Teknologi pengolahan limbah ini efektif, hijau dan ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan bantuan pemanfaatannya sebagai sumber energi terbarukan. Upaya penindakan limbah ini diatasi dengan.menggunakan metode teknologi gasifikasi. Gasifikasi adalah proses konversi termal pada bahan bakar padat sehingga menjadi gas mampu bakar (H2, CH4, dan CO). Penelitian dilakukan menggunakan seperangkat alat gasifikasi tipe downdraft dengan bahan baku berupa limbah kayu akasia dan tempurung kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan pada Laboratorium Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya ini dimulai dengan proses preparasi bahan baku berupa pengeringan bahan baku berupa kayu akasia dan tempurung sawit sampai kadar airnya kurang dari 15%. Selanjutnya proses gasifikasi berdasarkan variasi bahan baku. Parameter proses yang diamati adalah pengaruh variasi bahan bakar limbah kayu akasia dan tempurung kelapa sawit pada reaktor gasifikasi terhadap stabilitas nyala engine; warna dan lama nyala api syngas; komposisi syngas serta energi spesifik yang dihasilkan. Dari hasil penelitian, komposisi syngas terbaik adalah pada variasi bahan baku tempurung kelapa sawit dengan karakteristik nyala api berwarna biru dan waktu nyala paling lama ±7 menit, nyala engine stabil dan energi spesifik yang dihasilkan paling besar yaitu 3406,0561kkal/kg.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.