COVID-19 merupakan bagian dari keluarga virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), beberapa gejala yang dialami apabila terinfeksi virus ini antara lain batuk, demam, letih, sesak nafas, dan mengalami penurunan nafsu makan. Pada Penelitian ini data yang digunakan tahun 2019 - Februari 2021 yang bersumber pada website resmi www.covid19.go.id. Dalam upaya menemukan daerah yang memiliki kasus penyakit Covid-19 dapat menggunakan Data Mining. Negara indonesia merupakan salah satu dari negara di dunia yang cukup tinggi terkena virus covid-19. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengelompokan provinsi yang memiliki penyakit covid-19 dengan tingkat tinggi dan rendah di indonesia dan melakukan perbandingan dengan metode algoritma yang digunakan yaitu K-Means dan K-Medoids. hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah memiliki cluster optimal sebanyak 2 cluster, dengan menggunakan algoritma K-Means dimana cluster 1 beranggotakan 2 wilayah dan dikategorikan tinggi, sedangkan untuk cluster 2 sebanyak 32 wilayah dan dikategorikan rendah. Sedangkan menggunakan algoritma K-Medoids yaitu untuk cluster 1 beranggotakan 4 wilayah dan dikategorikan tinggi, sedangkan untuk cluster 2 sebanyak 30 wilayah dan dikategorikan rendah. Dari kedua perbandingan tersebut menghasilkan nilai Silhouette Coefficient dengan metode K-Means adalah sebesar 0,207. Sedangkan Nilai Silhouette Coefficient dengan metode K-Medoids adalah sebesar 0,347.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) are one way to support the village economy. The legality of a business is important. Legality can be used in order to facilitate capital in the development of a business. Many micros, small and medium enterprises in the village do not yet have a business identification number (NIB) because most of them still think about running their business activities first. Business development owned by the community only relies on the rest of the results of personal efforts to develop their business. This community service activity in Malangsari Village, Pedes Subdistrict, aims to change the mindset of the business community, whether incorporated or not in MSMEs on the importance of business legality. Business actors also gain knowledge of procedures for registering business legality, and business actors as a community become aware of the law in business. Micro, small, and medium enterprises with legal entities can develop well because they have legal protection in accordance with valid laws and regulations. The service is carried out by the community service team at Singaperbangsa Karawang University (UNSIKA). The activity uses the methods of education, socialization, and mentoring with a good lecture approach to village communities. The target of community service activities is both those who have businesses that are incorporated in Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) and those who are not, as well as people who are just starting a business. The result of this service is that seminars and mentoring activities in making NIB run smoothly according to their goals, even though there are few obstacles on the device and internet network..