No abstract

Urban fire in Surabaya has made 36 fatalities with IDR 97.9 Billion losses in the last five years since 2015. Nyamplungan, one of the neighborhood units in Ampel Precinct, has been dominated with medium level of social and physical vulnerabilities with a low level of capacity. Those risk characteristics in Nyamplungan and its status as cultural-heritage site of Surabaya make that the risk management based on communities in the area is an urgent step to enhance community resilient. These serial participatory action researches have increased community knowledge on risk management, identified historical fire incidents, formed a community group in responding to potential fire hazards, valued the risk level with medium level domination, identified emergency infrastructures, agreed on three main scenarios of future disaster scale, designed action plans from 8 key stakeholders in emergency responses and made six alternatives on evacuation routes. 

No abstract

<span lang="ZH-CN">Kawasan Pecinan Ketandan di Kota Yogyakarta sebagai salah satu bagian dari kawasan permukiman etnis Tionghoa memiliki keterbatasan dalam hal pengembangan bangunan setelah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Akibatnya, timbul kesulitan bagaimana menyetarakan hak milik dan hak pembangunan dikarenakan fungsi perlindungan dan pelestarian yang melekat tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah membentuk instrumen salah satunya melalui pengalihan hak membangun (<em>transfer of development rights</em>/TDR). Agar dapat berfungsi secara optimal sebagai sebuah kebijakan, maka perlu dirumuskan model konseptual TDR melalui pendekatan ahli. Dengan memilih Kawasan Pecinan Ketandan di Kota Yogyakarta sebagai studi kasus, </span><span lang="EN-US">perumusan</span><span lang="ZH-CN"> model konseptual TDR </span><span lang="EN-US">dilakukan </span><span lang="ZH-CN">melalui metode deskriptif kualitatif dengan alat analisis Delphi. Hasil penelitian menghasilkan model konseptual TDR di Kawasan Pecinan Ketandan yang terdiri atas tahap awal, tahap transaksi serta tahap akhir dan evaluasi. Di</span><span lang="ZH-CN">dalam model tersebut telah termuat indikator-indikator utama keberhasilan TDR, </span><span lang="EN-US">yaitu</span><span lang="ZH-CN"> adanya area pengirim, area penerima, pasar TDR</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="ZH-CN"> dan nilai TDR.</span>

No abstract