Pelatihan daring Kepemimpinan OSIS pada saat pandemi Covid-19 saat ini mengalami perubahan pada pimpinan dalam memantau bawahanya. Maka dari itu diperlukan strategi yang tepat dalam mengelola OSIS di dalam lingkungan sekolah. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berbentuk pelatihan secara daring yang ditujukan khususnya untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan Telesandi Bekasi bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri para anggota OSIS dimasa Pandemi saat ini. Kegiatan dilakukan secara daring melalui media zoom meeting berbentuk pelatihan. Kegiatan memiliki manfaat yang dapat dilihat dari antusiasme para peserta melalui pertanyaan tentang konsep kepemimpinan OSIS dimasa Pandemi saat ini, mulai dari minat siswa yang akan masuk kedalam OSIS. Hasil kegiatan menunjukan pelatihan pembekalan kepada calon pemimpin masa depan sangat penting sebagai bekal dalam regenerasi kepemimpinan. Kata kunci: kepemimpinan ; manajemen perubahan ; pengabdian kepada masyarakat ABSTRACT OSIS Leadership online training during the Covid-19 pandemic is currently undergoing changesin leadership in monitoring their subordinates. Therefore we need the right strategy in managing OSIS in the school environment. Community Service Activities in the form of online training aimed specifically at students of the Telesandi Bekasi Vocational High School aims to foster the confidence of OSIS members during the current Pandemic. Activities are carried out online through the media zoom meeting in the form of training. The activity has benefits that can be seen from the enthusiasm of the participants through questions about the concept of OSIS leadership in the current Pandemic, starting from the interest of students who will enter the Student Council. The results of the activity show that debriefing training for future leaders is very important as a provision in leadership regeneration.

Abstrak: Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang dibekali dengan berbagai ketrampilan dan pratikum diharapkan akan mampu diterima oleh dunia industri atau mampu bekerja secara mandiri dengan membuka suatu usaha. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berbentuk pelatihan secara online yang ditujukan khususnya untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan Karya Guna 1 Jurusan Teknik Kendaraan Ringan, bertujuan menggali dan menumbuhkan minat siswa untuk mulai berpikir sejak dini menjadi seorang wirausaha dan membuka sebuah usaha yang sesuai dengan kompetensinya yaitu bengkel. Selain itu peserta juga dibekali dengan konsep berwirausaha, membangun jaringan dan memahami pasar yang akan dihadapi. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa, diawali dengan kegiatan observasi dengan menggunakan teknik wawancara dengan pihak guru dan siswa mitra. Kegiatan dilakukan secara online melalui media zoom meeting berbentuk pelatihan. Kebermanfaatan kegiatan terlihat dari antusiasi para peserta melalui pertanyaan tentang konsep wirausaha, seputar minat, rencana dan sikap seorang wirausaha. Potensi ini menjadi awal untuk seseorang yang berminat untuk menjadi seorang wirausaha. Kata kunci: bengkel; minat; pengabdian kepada masyarakat; wirausaha Abstract: Vocational high school graduates who are equipped with various skills and practicum are expected to be able to be accepted by the industrial world or be able to work independently by opening a business. Community Service Activities in the form of online training aimed especially at Vocational High School students of Karya Guna 1, Department of Light Vehicle Engineering, aim to explore and foster student interest to start thinking from an early age to become an entrepreneur and open a business that is in accordance with their competence, namely a workshop. In addition, participants were also provided with entrepreneurial concepts, building networks and understanding the market that will be faced. The implementation of this activity involves lecturers and students, beginning with observation activities using interview techniques with the teacher and partner students. Activities carried out online through a zoom meeting media in the form of training. The benefit of the activity can be seen from the enthusiasm of the participants through questions about the concept of entrepreneurship, about interests, plans and attitudes of an entrepreneur. This potential is the beginning for someone who is interested in becoming an entrepreneur. Keywords: workshop; interest; community service; entrepreneur

Augmented reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan Anda untuk menggabungkan objek virtual 2D atau 3D ke dalam lingkungan nyata dan melihat atau memproyeksikannya secara real time. Pengguna dapat menggunakan aplikasi AR untuk mendapatkan informasi yang lebih detail. Guru dan siswa membutuhkan perangkat berupa media pembelajaran yang dapat berjejaring, menginformasikan, dan menyalurkan pesan guna merancang proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses komunikasi antara pendidik dan peserta didik berkat hadirnya media pembelajaran. Kegiatan implementasi ditujukan kepada insan Pondok Pesantren Tahfizh Al Kaukab dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan Pondok Pesantren Tahfizh Al Kaukab. Kegiatan pengabdian dilakukan selama delapan minggu, mulai dari minggu pertama Juni 2021 sampai dengan minggu terakhir bulan Agustus. Dengan melakukan kegiatan pemberdayaan, aplikasi AR dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pembelajaran untuk memecahkan masalah mitra belajar sejarah Islam. Proses pendidikan dan pembelajaran di Pesantren Tahfizh Al Kaukab.

Purpose: This activity aims to provide training to MSME actors to increase sales through marketplaces in the era of the covid-19 pandemic. Method: This activity assists with registering sales through marketplaces, help share product photos, manage sales and evaluate. Results: This dedication output increases knowledge of understanding the types of marketplaces, understanding of sales strategies, understanding of self-motivation in dealing with Covid-19 and understanding of good sales in carrying out sales during current conditions. Conclusions: In this activity, there were 63 participants attending Zoom and 80% participants understood this training concept. The remaining 20% of new MSME entrepreneurs still did not understand it because they were the beginner in online business. Keywords: 1. Online Media Marketing 2. Marketplace 3. Sales