Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi tenaga kerja di Provinsi Riau tahun 2010 - 2019.  Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan data sekunder, adapun data yang dianalisis yaitu data time series yaitu periode tahun 2010 - 2019. Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode analisis shift share dan analisis kualitasitif terkait perencanaan kebijakan tenaga kerja akibat transformasi ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Transformasi struktur ekonomi di Provinsi Riau tahun 2010 – 2019, telah bergeser dari sektor primer menuju sektor sekunder dan tersier. Berdasarkan analisis Shift Share dapat diketahui bahwa struktur perekonomian menurut sektor ekonomi di Provinsi Riau. Sehingga berdasarkan pertumbuhan dan daya saing sektor industri yang digolongkan sebagai sektor potensial untuk dikembangkan di Provinsi Riau jika dilihat dari pertumbuhannya dan keunggulan kompetitif yaitu sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate hal tersebut karena dari pertumbuhan sektor yang cepat dan merupakan sektor unggulan di Provinsi Riau. Proyeksi tenaga kerja dimasa yang akan datang tahun 2020 – 2025 berdasarkan transformasi struktur ekonomi di Provinsi Riau akan terus mengalami peningkatan, akan tetapi dari hasil analisis elastisitas diketahui bahwa tingginya penyerapan tenaga kerja telah beransur menuju sektor sekunder dan tersier hal tersebut terlihat dari nilai elastisitas yang besar 1.

The physical, chemical, and biological properties of peat soil in several levels of fire in Kampar regency. The research was conducted from March to April 2017 in Pelalawan Regency, Riau Province, and Soil Science Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Riau. The research was conducted by a survey in the field, determining the sample point using Purposive Sampling Method. The samples were taken from 3 locations ie. the land with heavy, medium and light fire level and control (non-burning/natural forest) 12 units of the experiment. Soil samples were analyzed by the physical and chemical characteristics soil. The results of the physical and chemical characteristics of soil undergoing changes and categorized as broken.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Pelalawan. Data yang digunakan adalah data time series selama periode tahun 2006-2021. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Regresi Linier berganda dengan menggunakan program statistik SPSS versi 25. Penelitian ini memberikan hasil bahwa Pertumbuhan Ekonomi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Pelalawan. Dan secara parsial Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Pelalawan. Secara simultan Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Pelalawan. Nilai Adjusted R-Squared pada penelitian ini sebesar 0,831 yang berarti sebesar 83 persen variabel tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel bebas pada penelitian ini, sisanya sebesar 17 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Saran kepada Pemerintah untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menerapkan kebijakan dalam menanggulangi pengangguran yang berdampak terhadap tingkat kemiskinan. Selain itu, Pemerintah juga memperluas lapangan pekerjaan. Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Kemiskinan.

There are limited production units covering 297,018.16 hectares, permanent production forests covering an area of 424,456.69 hectares, mangrove forests covering an area of 444,780.06 hectares, forest reserves of 33,976.47 hectares, and protected forests covering an area of 755,856.10 hectares. While the content of the medium and long-term Riau Province is the realization of forestry operations to ensure the sustainability and improvement of people's prosperity. To realize this, forests must be protected from damage caused by human actions, livestock, land and forest fires, pests and other diseases. In 2014 there were severe forest and land fires (259 hectares) in Riau Province. The most hotspots due to land and forest fires were observed in Pelalawan District with the number of hotspots as many as 115 points. The most prominent impacts of forest and land fires, according to Rasyid, F. (2014) are the occurrence of haze that has disrupted human health, and land, sea, and air transportation systems. Whereas Tacconi, L. (2003) states that the impact of forest fires on agricultural production is allegedly not too large because combustion is carried out for land preparation unless fires reach agricultural lands that produce. Forest fires produce carbon emissions released into the atmosphere, estimating forest fires in 1997 has released carbon emissions of 0.81-2.57 Gt, most of which (60%) come from peatlands (Sylva Lestari, 2015). There are many ways that the government has done to overcome forest and land fires such as making canal blocks, making water dams (embung), providing information to the community , and companies about forest and land fires, also provides a deterrent effect or sanctions on forest burners (Latifah, RN, and Pamungkas, A., 2013). However all did not yet provide optimal results, so it needs to be examined again for men cannot your efforts to minimize the level of land and forest fires in Indonesia. For this reason, the problem that needs to be looked for in this research is (1) What are the ecological, economic and social impacts of land and forest fires? (2) How do you influence the pattern of community