This research was conducted in class XI IPA of the Madrasah Aliyah Mafatih al-Huda Depok Cirebon. In order to determine the level of students' understanding of the tarakib material. In this case the researchers tasted Guided Discovery Learning Method in tarakib learning. And then analyzed the effect of method based on student test results. The method used in this study is a trial research method with the pre-experiment technique and research design is intact group comparison. In this study there were experimental groups and control groups. And the tools used by researchers in collecting data are through tests. Therefore of the researcher used the "t" test to find out the truth of Ho and Ha. The results in this study were the influence of Guided Discovery Learning Method on the level of students' understanding of tarakib material in the experimental group. This is based on the average value of the experimental group is 79 higher than the control group is 41,2. And based on the results of a simple regression analysis is Y = 88,429 + 1,179 X with a correlation value of 0,606 and the coefficient of determination (R Square) of 0,367. Through a simple regression analysis using SPSS software produces the Sig. 0,000 < 0,05 which means that Ho is rejected and Ha is accepted. It is also strengthened through the t-test to test the hypothesis namely to result a value of 2,745 and a value of 1,705. So that > which means Ha is accepted and Ho is rejected.
Analisis butir soal merupakan alat untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah cukup dengan kategori soal yang baik atau belum. Tujuan analisis butir soal untuk membantu meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah diajarkan. Dalam hal ini masih banyak nilai siswa di bawah standar KKM. Tidak adanya analisis terhadap soal sehingga tidak akan tahu apakah soal tersebut dikatakan sebagai soal yang baik atau tidak. Sedangkan guru hanya langsung mengoreksi benar dan salah saja. kemudian tidak diujikan terlebih dahulu kerana berbagai hal. Oleh sebab itulah peneliti ingin melakukan analisis terhadap soal ujian madrasah yang dibuat oleh guru sendiri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Peneliti menemukan bahwa hubungan antara soal dengan kemampuan berbahasa mencakup 2 kemampuan berbahasa yaitu: kemampuan "membaca" 52, 5 % dan "menulis" 47, 5%, masuk dalam kategori cukup dengan persentase 50%. Soal yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) mencakup 3 KD yaitu KD "3.1" 57, 5%. KD "3.2" 20%, dan KD "3.3" 22,5%, masuk dalam ketegori baik dengan persentase 75%. Kualitas soal ujian dari aspek validitas dan reliabilitas. Yang termasuk soal yang valid ialah 28 soal. Sedangkan yang termasuk soal tidak valid ialah 12 soal. Soal yang dibuat oleh guru memiliki reliabilitas yang tinggi dengan angka 0. 711 > r tabel 0, 254. Butir soal ujian ditinjau dari tingkat penalaran yang lebih tinggi. Butir tes menunjukan tingkat domain kognitif, C 1 "mengingat" mendapat 37, 5%, C2 "memahami" 20%, C3 "menerapkan" 22, 5%, C4 "menganalisis" 20%. Adapun soal yang menunjukan tingkat HOTS ialah 20%, sedangkan soal yang menunjukan tingkat LOTS adalah 80%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.