Ikan asin adalah salah satu produk olahan perikanan yang sangat digemari masyarakat luas. Umumnya, pengolahan ikan asin secara tradisional masih kurang memperhatikan masalah keamanan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan formalin, kadar air, nilai pH, total kapang dan nilai sensori pada ikan asin yang diperdagangkan di Pasar Landono Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Sampel diambil dari dua pedagang sebanyak dua kali ulangan. Jenis ikan asin yang diambil sebagai sampel yaitu ikan teri (Stolephorus sp.), ikan katamba (Lethrinus lentjan) dan ikan sori (Tylosurus crocodilus). Data yang disajikan merupakan nilai rata-rata yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jenis ikan (teri, katamba dan sori) terdeteksi mengandung formalin, nilai kadar air berkisar (21,59-44,08%), nilai pH berkisar (6,01-6,71), nilai total kapang berkisar (4,6 x 103 - 4,7 x 106 CFU/g), nilai kenampakan berkisar (6,58-7,32), nilai bau berkisar (6,68- 7,13), nilai tekstur berkisar (4,93-7,58) dan nilai jamur berkisar (4,40-6,40).

This study aims to explore how the role of an accountant who migrates to interpret and apply the Makassar version of the Pappasang Tu Riolo values. The research was motivated by the presence of nomads with an educational background of accountants who came from the Makassar tribe which researchers called Green Winged Accountants with the cultural approach of Pappasang Tu Riolo. The approach used in this research uses interviewing techniques that cannot be separated from the eight codes of ethics for accountants in Indonesia. The findings of this study, when linked with the Makassar version of the accountant's code of ethics and culture of Pappasang Tu Riolo, have three main points, namely, first, responsibility to God, meaning that everything that is done must be done based on his orders and stay away from prohibitions. Second, accountability to others ensures that they do not differentiate as social beings who are still in a productive work and cultural order, but must maintain harmony and dignity in society. Third, responsibility to oneself, which means ensuring that every time someone does a job, he fulfills his obligations or keeps a predetermined commitment.

<span lang="EN-US">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas belajar siswa melalui metode pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 di kelas V SD Inpres Bumi Sagu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskripsi dengan metode studi analisis. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Inpres Bumi Sagu dengan jumlah total 24 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini adalah studi analisis dimana peneliti ingin melihat bagaimana guru dan siswa memanfaatkan pembelajaran daring selama masa pandemi di kelas V SD Inpres Bumi Sagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring dilakukan setiap hari dengan presentase 83.33% menjawab sering, dan 16.67% menyatakan jarang. Terkait dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru, 75% siswa menjawab selalu, dan 25% menjawab jarang, sementara untuk penggunaan internet dalam pembelajaran 70.83% siswa menjawab sering, dan 29.17% menjawab jarang. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring bahwa pembelajaran daring di kelas V SDN Bumi Sagu sangat efektif karena persentase jawaban sering dari komponen pertanyaan mendapatkan respons di atas 50%.</span>