Background: Anemia is the most common disease among chronic kidney disease (CKD) patients. Its prevalence increased gradually as kidney function decreased. Globally, it affects 1.62 billion people, which corresponds to 24.8% of the population.Aim: To determine the prevalence of anemia on CKD and its influenced factors at Sanglah Hospital, Bali.Method: This was a descriptive design study conducted in Sanglah General Hospital, Denpasar, Bali from 2015 until 2017. Medical records of the patients became the secondary data for this research.Result: From 2015 to 2017, there were 384 cases of CKD and 95 were anemic in the hospital. The prevalence of this case was 24.7 %. The age group of 51 - 60 years had the highest case. The males majorly dominated anemia on CKD. Anemia in stage V of CKD patients was the highest, and it increased more significant as the stages worsen, and diabetes was the leading underlying disease among anemia in CKD patients followed by CVD and glomerulonephritis. The hemoglobin level mean and glomerular filtration rate was lower than the normal one.
Bulutangkis merupakan olahraga raket yang banyak dimainkan di dunia. Dalam menunjang performa dan pencegahan cedera, pemain bulutangkis memerlukan kemampuan olah kaki (footwork) dan keseimbangan yang baik. Daya tahan otot core merupakan upaya pencegahan cedera dan peningkatan performa pemain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara daya tahan otot core dengan kemampuan olah kaki, keseimbangan statis, dan keseimbangan dinamis pemain bulutangkis laki-laki usia muda di Kota Denpasar. Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan sampel sebanyak 51 orang pemain bulutangkis laki-laki yang berusia 8-14 tahun. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu daya tahan otot core yang diukur dengan tes plank serta tiga buah variabel bebas yaitu kemampuan olah kaki yang diukur dengan tes olah kaki, keseimbangan statis yang diukur dengan stork standing test, dan keseimbangan dinamis yang diukur dengan modiffied bass test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara daya tahan otot core dengan kemampuan olah kaki dengan nilai p= 0,018 r= 0,330, daya tahan otot core dengan keseimbangan statis dengan nilai p= 0,024 r= 0,316, serta daya tahan otot core dengan keseimbangan dinamis dengan nilai p= 0,016 r= 0, 334. Simpulan yang didapatkan yakni terdapat hubungan antara daya tahan otot core dengan kemampuan olah kaki, keseimbangan statis, dan keseimbangan dinamis pada pemain bulutangkis laki-laki usia muda di Kota Denpasar. Kata Kunci: Bulutangkis, core, footwork, keseimbangan
Background: Caries is the main oral disease among Indonesian society. One of the main etiology of the dental caries is cariogenic food intake. Aim: The aim of this study was to investigate the caries incidence and cariogenic food intake pattern among elementary students aged 10 to 12 years old at Batur village, Gianyar, Bali. Methods: This study is a cross sectional descriptive study. The data was collected by filling Food Frequency Questionnaires (FFQ) by 104 elementary students aged 10 to 12 years old to investigate the type and intake pattern of cariogenic food. Results: The result shows that the average of def-t index (decayed, extracted, filled tooth) among respondents was 1,8 (low category), and the average of DMF-T index (Decayed, Missing, Filled Tooth) was 2,78 (moderate category). The highest cariogenic food was candy which was consumed more than 3 times a day and 5 to 6 times a week. Conclusions: The conclusion of the study is that the caries incidence and the cariogenic contained food intake rate are cariogenic contained food intake among elementary student at Batur village, Gianyar, Bali.
Lanjut usia merupakan fase yang pasti akan dialami oleh setiap orang, yang mana seluruh fungsi tubuh akan mengalami penurunan. Sistem kardiorespirasi merupakan sistem tubuh yang paling banyak mengalami perubahan serta paling terlihat nyata. Daya tahan kardiorespirasi yang menurun pada lansia menyebabkan lansia menjadi cepat lelah sehingga produktivitas menjadi menurun. Latihan senam lansia secara rutin memiliki dampak terhadap peningkatan kemampuan jantung dan paru secara efisien serta dapat mempertahankan daya tahan kardiorespirasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan senam lansia dengan daya tahan kardiorespirasi pada lansia di Banjar Sengguan, Desa Penarungan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode studi potong lintang serta sampel berjumlah 59 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tingkat daya tahan kardiorespirasi melalui Six Minute Walking Test (6MWT) pada lansia dan melihat data kehadiran untuk menentukan kategori status senam lansia. Uji hipotesis yang digunakan yakni chi-square dalam mengetahui hubungan senam lansia dengan daya tahan kardiorespirasi. Analisis data mendapatkan hasil yaitu nilai p = 0,037 (p<0,05) dan nilai r = 0,331. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara senam lansia dengan daya tahan kardiorespirasi pada lansia di Banjar Sengguan, Desa Penarungan. Lansia yang semakin aktif mengikuti senam lansia memiliki daya tahan kardiorespirasi yang semakin baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.