This study aims to reveal the meaning of the poetry Aho All We Called Insan by Hamzah Fansuri with a semiotic approach. The poem is included in Ruba’i Hamzah Fansuri. Hamzah Fansuri was known as a figure of Sufism scholars during his lifetime, which he later expressed his Sufi ideas with literature. He wrote many poems that contain elements of spirituality. The poems he wrote became the pioneers of classical Malay literature, namely at the end of the 16th century when the kingdom of Aceh Darussalam reached its heyday. Poem Aho All We Named People, from the title that calls Insan, which means human. It is said that humans as living things in the world always have a relationship with the Creator. This poem also reminds us that humans are turned on and will die at the appointed time by the Creator. Thus, the poem contains advice and guidance on how to become a civilized human being. So to achieve the objectives of the study, the poem will be examined and its significance revealed by the heuristic and hermeneutic reading method. This research is qualitative. The data source of this research is the poetry Aho All We Named People and references literature related to literature, semiotics, hermeneutics, and Sufism. The results of data analysis in this study are then presented in a descriptive narrative.Keywords: Hamzah Fansuri, Poetry, Semiotics AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan karya Hamzah Fansuri dengan pendekatan semiotika. Syair tersebut termasuk dalam Ruba’i Hamzah Fansuri. Hamzah Fansuri dikenal sebagai tokoh ulama tasawuf semasa hidupnya, yang kemudian ia mengekspresikan gagasan tasawuf tersebut dengan bersastra. Ia menuliskan banyak syair yang mengandung unsur kerohanian. Syair-syair yang ditulisnya menjadi pelopor kesusastraan Melayu klasik, yaitu pada penghujung abad ke-16 ketika kerajaan Aceh Darussalam mencapai masa kejayaannya. Syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan ini, dari judulnya yang menyebut Insan, yang artinya menusia. Dikisahkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup di dunia selalu memiliki hubungan dengan Sang Pencipta. Syair ini juga mengingatkan bahwa manusia dihidupkan kemudian akan mati di waktu yang telah ditentukan Sang Pencipta. Dengan demikian, syair tersebut mengandung nasihat dan tuntunan bagaimana seharusnya menjadi manusia yang beradab. Maka untuk mencapai tujuan penelitian, syair tersebut akan diteliti dan diungkapkan maknanya dengan metode pembacaan secara heuristik dan hermenutik. Penelitian ini bersifat kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan dan refrensi kepustakaan yang berkaitan dengan sastra, semiotika, hermeneutika, dan tasawuf. Hasil analisis data dalam penelitian ini kemudian disajikan secara naratif deskriptif.Kata Kunci: Hamzah Fansuri, Syair, Semiotika
Penelitian ini berusaha mengungkapkan subalternitas perempuan Bali pada masa kolonial dalam cerpen Api Sita. Mempelajari subalternitas dalam karya sastra berarti membaca dan menginterpretasikan pandangan seorang pengarang mengenai kondisi yang menjadi identitas kelompok subaltern. Oka Rusmini mengkombinasikan struktur dominasi kultural dan sosial dengan struktur dominasi politik dan militer dalam Api Sita. Sistem pengkastaan dalam masyarakat Bali menentukan struktur dominasi dan pandangan terhadap perempuan. Dominasi berlapis seringkali terjadi di kalangan masyarakat berkasta rendah terutama pada masa kolonial. Kedua hal tersebut digambarkan lewat tokoh perempuan dengan posisi yang subaltern. Secara tidak sadar kerangka berpikir perempuan telah dibentuk oleh sistem patriarki dan hal tersebut berangsur-angsur disadari oleh tokoh perempuan di dalam Api Sita. Tulisan ini menggunakan perspektif Subalternitas dari Gayatri Spivak. Sebagai metode, analisis narasi cerita digunakan dalam koleksi dan analisis data. Temuan dari tulisan ini adalah bahwa Oka Rusmini secara gamblang menghadirkan konflik-konflik tersebut melalui pengalaman perempuan sebagai bagian dari kelompok subaltern yang tidak mampu bersuara, bahkan hanya dalam bentuk pikiran dan harapan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.