Tesis ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kemiskinan yang masih saja menjadi beban dunia. Sudah banyak upaya untuk menanggulanginya. Sudah banyak penelitian untuk mengkajinya. Namun upaya dan kajian itu pada umumnya memandang kemiskinan dari perspektif masalah. Tesis ini mengkaji kemiskinan dari perspektif kekuatan. Perspektif ini meyakini bahwa setiap individu mempunyai kekuatan. Penjabaran perspektif kekuatan dalam tesis ini menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Clay Graybeal yaitu Resources, Options, Possibilities, Exceptions, dan Solutions (ROPES).Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini digunakan karena penggalian aspek-aspek kekuatan tersebut (ROPES) memerlukan deskripsi yang mendalam. Subyek penelitian ini adalah orang miskin yang menjadi peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Informannya adalah 4 orang peserta PKH dan 3 orang tokoh masyarakat yang ditentukan secara purposive. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara mendalam.
Potret kehidupan anak jalanan yang terjadi saat ini merupakan fenomena yang sering dijumpai di tengah-tengah kehidupan masyarakat, maka perlunya dilakukan pembinaan anak jalanan untuk mengurangi persebaran anak jalanan. Sehingga, rumah singgah menjadi salah satu alternatif kebutuhan terhadap pembinaan anak jalanan. Sebagai organisasi pelayanan sosial, rumah singgah juga memerlukan dana untuk dapat menjalankan setiap program-program pembinaan anak jalanan yang selama ini telah dikelola. Fundraising diperlukan dalam kegiatan pencarian sumber-sumber dana baik melalui donatur maupun dari sumber-sumber lain yang memiliki potensi dalam mengembangkan sebuah organisasi pelayanan sosial, dalam hal ini rumah singgah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam penelitian ini ingin mengetahui bagaimana penerapan strategi fundraising yang dilakukan oeh rumah singgah Bina Anak Pertiwi. Studi ini menunjukkan bahwa rumah singgah ini menggunakan strategi fundraising dalam melakukan pembinaan terhadap anak jalanan serta menjalankan setiap programnya. Tiga strategi fundraising yang digunakan yaitu; Acquisition Strategies, Retension Strategies, dan Upgrading strategies.
Wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana alam di Kabupaten Sumedang. Beberapa tahun terakhir, Kecamatan Jatinangor telah mengalami beragam bencana terutama banjir dan longsor. Penanggulangan terhadap dampak bencana, baik di pencegahan maupun penanganan, telah dilakukan oleh pemerintah daerah. Selain itu, masyarakat di desa-desa di Jatinangor juga terlibat dalam penanggulangan bencana, terutama di tahapan pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh masyarakat desa di Kecamatan Jatinangor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan interpretasi dari data primer maupun sekunder. Adapun lokasi yang dipilih adalah Desa Cipacing, Desa Cileles, dan Desa Cikeruh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga tahapan penanggulangan bencana, yaitu pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana, dapat diiketahui adanya peran yang dilakukan oleh masyarakat desa. Meskipun demikian, masyarakat masih belum memahami bahwa aktifitas yang mereka lakukan tersebut merupakan bentuk dari penanggulangan bencana. Dengan demikian, pemerintah daerah Kabupaten Sumedang dapat merancang program mengenai penguatan kapasitas masyarakat desa dalam penanggulangan bencana, baik di tahap pra bencana, saat bencana, maupun pasca bencana.
Peningkatan jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan disetiap tahunnya, hal ini menimbulkan berbagai permasalahan seperti kemiskinan, tindak kekerasan, pelanggaran hukum, terlantar sehingga lansia mengalami ketergantungan terhadap orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan lansia sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, dan sebagai lembaga primer keluarga mempunyai peran penting untuk membantu lansia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, pengaruh globalisasi mempengaruhi perubahan nilai dan peran di dalam keluarga, adanya perubahan struktur di dalam keluarga dari keluarga besar menjadi keluarga kecil sehingga hal ini membuat keluarga lebih banyak yang menempatkan lansia di sebuah panti werdha dibandingkan tinggal dan dirawat oleh keluarga secara bersama-sama. Oleh karena itu, panti werdha memiliki peranan penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lansia melalui pelayanan yang dilakukan. Pelayanan yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan fisik,psikis, maupun kebutuhan sosial yang tidak didapatkan ketika berada di dalam keluarga.Melalui pemenuhan kebutuhan yang diberikan oleh panti werdha maka hal ini dapatmembantu lansia untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.
ABSTRAKPendidikan pada dasarnya merupakan hak dari setiap anak tanpa terkecuali. Namun kenyataan yang ditemukan di lapangan, pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan tidak semua anak beruntung dilahirkan ditengah keluarga yang mampu secara fisik maupun finansial dalam memenuhi segala kebutuhan anak, beberapa anak justru terlahir di tengah keluarga dengan kehidupan yang serba berkekurangan sehingga tidak dapat menjamin terpenuhinya segala kebutuhan anak dan kesejahteraan anak. Keterbatasan tersebut mendorong anak untuk mengalami pengasuhan di luar keluarga, salah satu lembaga pelayanan sosial yang memang didesain khusus sebagai alternatif pengasuhan anak ialah panti sosial asuhan anak. Namun demikian keberadaan panti asuhan kerap dilanda berbagai issue terkait keterbatasan pelayanan panti asuhan seperti tidak adanya sumber dana tetap, keterbatasan fasilitas, dan kekurangan tenaga profesional seringkali menyertai keberadaan lembaga pelayanan sosial anak ini. Merujuk pada beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa pemenuhan hak dan kebutuhan pendidikan anak di panti asuhan belum maksimal dikarenakan seringkali terbentur dengan masalah pendanaan dari donatur yang tidak tetap, disisi lain anak panti juga seringkali mengalami kekurangan perhatiam dan kasih sayang dikarenakan jumlah pengasuh di panti yang hanya sedikit sehingga pendidikan anak panti seringkali tertinggal dibanding anak seusia mereka yang mengalami pengasuhan di dalam keluarga.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.