Peran Guru dalam aktivitas pemberian pelajaran di sekolah sangat besar, karena setiap pembelajaran yang terjadi di kelas merupakan hasil dari peran guru. Pada keadaan tatap muka normal mungkin ini adalah hal yang biasa dan tidak terlalu memusingkan, akan tetapi berbeda jika keadaan menjadi tidak normal seperti saat dikarenakan pengaruh epidemi covid 19. Guru sebagai aditokoh dalam kegiatan pembelajaran pun dituntut untuk aktif dan kreatif dalam menciptakan suatu model pembelajaran baru dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana peranan guru sehingga dapat memotivasi siswa selama kegiatan pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data berupa observasi, wawancara, dan juga kuesioner. Hasil yang tim peroleh dari penelitian ini berlandaskan pada wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru dimana diperoleh hasil bahwa guru sudah cukup menyadari bahwa peranan guru sangat dibutuhkan siswa sehingga kegiatan belajar dan mengajar dapat terlaksana tanpa hambatan. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa guru sudah menyadari dan menjalankan peran dengan cukup baik. Untuk hasil angket motivasi belajar siswa setelah guru menjalankan perananya sebagai motivator menunjukan bahwa guru sudah baik dalam menjalankan peranya sebagai motivator, sedangkan untuk hasil angket pemilihan model serta strategi pembelajaran juga cukup baik.

<span lang="EN-US">The 2013 curriculum which has been implemented for more than six years in Indonesia has many problems in its application. Therefore, we need to conduct empirical research to determine the causes of the ineffective implementation of the 2013 curriculum in schools. This study involved 13 high schools and vocational high schools in the provinces of DKI Jakarta and West Java with a total of 420 students, 26 teachers, and principals as respondents. The research employed mixed parallel method and data analysis using combined analysis of qualitative and quantitative approaches. The research found that there are still schools that use two different curricula, 2013 curriculum and school-based curriculum. In implementing the 2013 curriculum, teachers are required to use various learning with a scientific approach that refers to student-centered concepts. There is a need for the training program to improve teachers’ professional competence, especially in the terms of various learning methods mastery.</span>

Di era globalisasi ini guru dituntut agar dapat berprestasi baik di forum regional, nasional maupun di internasional. Agar dapat berprestasi dengan baik di forum internasional maka para guru harus mengetahui sampai sejauh mana kemampuan bahasa Inggris mereka. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bahasa Inggris para guru, mereka dapat mengikuti tes bahasa Inggris. Tetapi banyak sekali jenis tes bahasa Inggris yang diselenggarakan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan sosialisasi kepada para guru mengenai tes bahasa Inggris yang dapat diambil sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan mereka. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya pemahaman para guru mengenai tes bahasa Inggris sehingga nantinya mereka bisa menentukan tes mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

The purpose of this study is to evaluate the implementation of batik skills training program as a recommendation for program improvement. The method used in this research is a qualitative approach using Context, Input, Process, and Product evaluation model. Samples were taken from the Institute of Skills and Training in the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, and Tangerang. The results of the evaluation components that meet the evaluation criteria are all aspects of the context component, discipline and learning process, while the components of batik teachers' education qualifications, the use of educational facilities and infrastructure standards, curriculum components, program financing, evaluation of learning outcomes, mastery of theoretical competencies, practices, and impacts to program participants have not been met. The batik skills training program needs to be continued with some improvement. It is recommended for the product components, especially on the impact aspects felt by graduates, to be improved.

No abstract