Akrilik merupakan salah satu bahan landasan gigi tiruan yang populer digunakan oleh dokter gigi di bidang prostodonti. Pembuatan gigi tiruan saat ini dapat dilakukan juga oleh tukang gigi sesuai dengan peraturan Permenkes, namun terbatas pada bahan akrilik heat-cured sebagai landasan gigi tiruan. Tukang gigi diketahui sering menggunakan bahan akrilik self-cured sebagai landasan gigi tiruan, tanpa memperhatikan toksisitas dari bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh toksisitas akrilik self-cured terhadap viabilitas sel fibroblast. Metode: Penelitian menggunakan metode eksperimental in vitro dengan melakukan kontak antara piringan akrilik self-cured dan sel fibroblast REF (Rat Embryonic Fibroblast) selama 48 jam. Piringan akrilik self-cured yang digunakan pada penelitian ini dibuat dengan ukuran diameter 1 cm dan tebal 1 mm. Pengaruh toksisitas piringan akrilik self-cured dilihat dengan membandingkan viabilitas sel fibroblast pada piringan akrilik self-cured yang sudah direndam pada air suhu ruangan (25 o C) selama 1 jam dengan monomer sisa yang terukur sebagai kontrol (2,5%). Hasil: Jumlah rata-rata viabilitas sel fibroblast pada piringan akrilik self-cured sebesar 24,04% dan pada kontrol 17,43%. Analisis statistik uji-t menunjukkan nilai p dibawah nilai kemaknaan (p < 0,05), yaitu 0,02. Simpulan: Terdapat pengaruh toksisitas bahan landasan akrilik self-cured terhadap viabilitas sel fibroblast dan adanya perbedaan bermakna pada perendaman piringan akrilik dalam air suhu ruangan selama 1 jam terhadap kontrol.