Kayu karet yang bersifat terbarukan (renewable) dapat dimanfaatkan untuk mensubstitusi kayu hutan alam. Sebagai negara produsen karet terbesar kedua setelah Thailand, Indonesia belum memanfaatkan potensi kayu karet yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kayu karet yang ada serta ketersediaannya untuk memasok industri kayu (studi di Provinsi Sumatera Selatan). Dari hasil penelitian diketahui bahwa setiap tahun di tingkat Provinsi Sumatera Selatan, potensi kayu karet mencapai 1,7 juta m3 atau 1,1 juta ton. Produksi riil kayu karet olahan yang dihasilkan oleh 8 pabrik kayu karet di Sumatera Selatan menunjukkan bahwa potensi kayu karet yang dimanfaatkan hanya 18% dari potensi kayu karet yang ada. Dilihat dari asal bahan baku, sebanyak 74% bahan baku berasal dari perkebunan karet rakyat. Perlu upaya-upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan kayu hasil peremajaan karet petani. Diterima : 22 Oktober 2012; Disetujui : 25 Februari 2013 How to Cite : Nancy, C., Agustina, D. S., & Syarifa, L. F. (2013). Potensi kayu hasil peremajaan karet rakyat untuk memasok industri kayu karet (studi kasus di Provinsi Sumatera Selatan). Jurnal Penelitian Karet, 31(1), 68-78. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/134
The study was AbstrakPenelitian dilakukan untuk meng-evaluasi penerapan peraturan-peraturan pemerintah terhadap sistem pengolahan dan mutu bokar di tingkat petani. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan memilih sampel secara purposive, yaitu daerah-daerah yang merupakan sentra karet. Pengambilan data dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perangkat-perangkat desa dan diikuti wawancara dengan petani dan pengamatan visual terhadap mutu bokar yang dihasilkan petani. Hasil survei menunjukkan bahwa penerapan Permentan dan Permendag belum dilaksanakan sepenuhnya di tingkat petani. Hal ini dikarenakan peraturan dari lembaga pemasaran yang belum tegas untuk menolak bokar mutu rendah yang dihasilkan petani. Permasalahan pengolahan dan pemasaran karet yang menyebabkan rendahnya mutu bokar dan pendapatan petani masih banyak terjadi di Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuk Linggau yang masih memerlukan perhatian serius.Kata kunci: Bokar, mutu, pengolahan, petani karet PENDAHULUAN I n d o n e s i a m e r u p a k a n n e g a r a produsen dan pengekspor karet alam utama dunia setelah Thailand. Karet alam merupakan komoditas strategis karena kontribusinya yang besar terhadap penerimaan devisa negara (US$ 7,3 Milyar), penyerapan tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan bagi 2 juta kepala keluarga tani di pedesaan (Gapkindo, 2010;Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011). Perkebunan karet di Indonesia didominasi oleh perkebunan karet rakyat. Pada tahun 2011, perkebunan karet rakyat telah meliputi areal seluas 2,9 juta hektar atau sekitar 85% dari total areal karet nasional, dengan produksi sekitar 80% dari total produksi karet alam nasional (Tabel 1).M e n y a d a r i p e n t i n g n y a s e k t o r perkebunan karet rakyat bagi kepentingan perekonomian nasional, pemerintah sejak lama telah berupaya memperbaiki dan mengembangkan sektor ini. Karena maju mundurnya kinerja industri karet alam di dalam negeri akan memberikan dampak cukup luas bagi kesejahteraan masyarakat. S a a t i n i , p e r m a s a l a h a n u t a m a d i perkebunan karet rakyat yang belum terpecahkan adalah bahan baku yang dihasilkan umumnya bermutu rendah akibat penanganan bokar yang kurang baik dan sistem pemasaran bokar yang belum efisien (Balai Penelitian Sembawa, 2009).
Sekalipun total ekspor karet alam Sumatera Selatan meningkat pesat, permasalahan klasik yang masih sering terdengar bahwa produktivitas di perkebunan rakyat masih rendah. Rendahnya produktivitas perkebunan karet di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah tingkat penggunaan bibit karet klonal di tingkat petani karet yang masih rendah (±40%). Berbagai manfaat strategis telah diperoleh dari adanya proyek-proyek pengembangan karet rakyat terdahulu, karena itu perlu dianalisis mengenai seberapa besar perkembangan pengetahuan dan adopsi petani terhadap teknologi karet maju khususnya penggunaan klon karet unggul. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat adopsi klon unggul berdasarkan jenis klon. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan memilih sampel secara purposive, yaitu daerah-daerah yang merupakan sentra karet. Pengambilan data dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perangkat-perangkat desa dan diikuti wawancara dengan petani. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat adopsi klon karet pada daerah-daerah yang dijadikan sample di Sumatera Selatan telah mencapai 59,2% dari rata-rata areal tanaman karet yang ada. Pada tahun tanam 2010, tingkat adopsi klon mencapai 67% dari rata-rata penanaman swadaya per tahun. Jenis klon yang paling banyak dikenal dan diminati oleh petani adalah PB 260 (83%). Diterima : 14 Maret 2012; Disetujui : 16 Juli 2012How to Cite : Syarifa, L.F., Agustina, D. S, Nancy, C., & Supriadi, M. (2012). evaluasi tingkat adopsi klon unggul di tingkat petani karet Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 12-22. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/118
The low rubber price has given some impacts on socio AbstrakRendahnya harga karet telah memberikan berbagai dampak terhadap kondisi sosial ekonomi petani karet di Sumatera Selatan (Sumsel) dikarenakan lebih dari 40% penduduk Sumatera Selatan menggantungkan hidupnya dari komoditas karet. Tulisan ini menguraikan hasil penelitian mengenai dampak turunnya harga karet terhadap kondisi sosial ekonomi petani karet di Sumatera Selatan. Kegiatan penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan mengambil sampel petani karet yang dipilih secara acak. Selanjutnya secara sengaja dipilih sampel penangkar bibit karet, perusahaan leasing kendaraan, dealer kendaraan bermotor serta perusahaan leasing dan toko elektronik dan furniture di sekitar wilayah sentra karet di Sumatera Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa turunnya harga karet saat ini telah memberikan dampak yang mengakibatkan turunnya pendapatan petani per bulan, turunnya kemampuan investasi petani, turunnya daya beli petani, serta pengalihan sumber penghasilan petani kepada sumber penghasilan selain usaha tani karet. Bahkan telah terjadi pengalihan fungsi lahan dari usaha tani karet ke tanaman lain yang dinilai petani lebih prospektif. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya agar bisa bertahan dalam kondisi harga karet yang rendah saat ini.Kata kunci : Dampak; penurunan harga karet; sosial ekonomi; petani karet 119
The organized marketing system has able to improve quality of raw rubber material and farmers ' share. Therefore, it K e y w o r d s : R a w r u b b e r m a t e r i a l ; strengthening; developing; organized marketing group AbstrakSistem pemasaran terorganisir telah mampu meningkatkan mutu bokar dan bagian harga yang diterima petani. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan untuk memperkuat dan menumbuhkan sistem p e m a s a r a n t e r s e b u t d e n g a n mengidentifikasi kendala yang menghambat dan potensi yang memperkuat kelompok pemasarannya. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif di: 1) Lokasi UPPB/KUD /Gapoktan yang masih aktif melakukan pemasaran bersama melalui lelang atau kemitraan; 2) Lokasi yang sudah terbentuk kelompok pemasaran namun belum melakukan pemasaran lelang atau kemitraan; dan 3) Lokasi Gapoktan/KUD /UPPB yang sudah tidak aktif lagi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terhadap kelompok pemasaran. Hasil survei menunjukkan bahwa faktor-faktor yang m e n g h a m b a t p e n g u a t a n k e l o m p o k pemasaran adalah kurangnya komitmen masyarakat untuk terus berkelompok, kurangnya kesadaran untuk menjaga mutu bokar, dan kurangnya keterbukaan antara pengurus dan anggota. Pada kelembagaan pemasaran diperlukan bimbingan dan p e n y u l u h a n m e n g e n a i p e m a s a r a n terorganisir dan bimbingan teknis dalam meningkatkan mutu bokar. Sementara itu faktor pendukung yang dapat memperkuat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.