Pengolahan sampah organik dengan maggot lalat hitam (Black Soldier Fly) telah banyak diminati karena mem-iliki efesiensi penguraian sampah organik lebih tinggi dibandingkan dengan proses composting. Namun, teknologi hayati ini masih menyisakan limbah yang tidak dapat diurai oleh maggot pada sampah organik yang mengandung serat dan lig-nin tinggi yang tentunya masih dapat digunakan sebagai bahan organik untuk pemupukan tanaman yang disebut dengan pupuk bekas maggot (kasgot). Metode penelitian yang digunakan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) Tunggal yang terdiri dari faktor kosentrasi pupuk kasgot yaitu: 0 gr /3 kg tanah (A) sebagai kontrol, 100 gr/3 kg tanah (B), 200 gr/kg tanah (C), 300 gr/3 kg tanah (D) dan 400 gr/3 kg tanah (E). Perlakuan diulang 3 kali sehingga didapatkan 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kasgot telah menunjukkan pengaruh sig-nifikan pada tinggi dan bobot basah sawi, namun tidak siginifikan pada jumlah dan luas daun sawi. Kasgot juga mengan-dung populasi bakteri dengan bakteri pelarut fosfat sebesar 5,8 x 107 dan bakteri pemfiksasi nitrogen sebesar 3,1 x 108. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian yang diperoleh adalah pemberian kasgot 100 gr/3 kg tanah (B) memberikan hasil terbaik pada tinggi rata-rata sebesar 38 cm dan bobot basah rata-rata sawi sebesar 220 gr.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.