Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekstraksi soklet dengan pelarut n-heksana. Dengan metode ekstraksi kehilangan minyak dalam proses lebih sedikit, sehingga minyak yang dihasilkan lebih banyak. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu ekstraksi pada proses pengambilan minyak alpukat yang menghasilkan karakteristik minyak alpukat yang baik dan komposisi asam lemak minyak alpukat serta pengaplikasian minyak dalam pembuatan sabun mandi herbal. Proses ekstraksi dilakukan pada variasi suhu 75 , 80 , dan 85 dengan variasi waktu 120 menit, 180 menit, dan 240 menit. Minyak alpukat yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki karakteristik warna minyak hijau kehitaman, dengan yield sebesar 46,72%, berat jenis 0,91 gr/ml, asam lemak bebas 1,64%, dan bilangan penyabunan 172,5 mgKOH/minyak. Hasil analisa dengan menggunakan Gas Chromatoghraphy-Mass Spectrocopy (GC-MS) diketahui bahwa jumlah komponen asam lemak penyusun trigliserida minyak alpukat pada penelitian ini yaitu asam oleat (31,43%), asam palmitat (25,79%), dan asam linoleat (8,39%). Sehingga minyak alpukat termasuk dalam golongan olein-palmito-linolein. Hasil analisa aplikasi minyak alpukat dalam pembuatan sabun mandi herbal memiliki karakteristik kadar air sebesar 14,4%, asam lemak bebas 2,03%, alkali bebas 0%, dan nilai pH sebesar 9,46.Kata kunci: Minyak Alpukat, Ekstraksi, N-Heksan, Sabun Mandi Herbal.