Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis kreativitas sains siswa pada setiap domain dengan instrumen Torrance Tests of Creative Thinking. Penelitian ini dilaksanakan pada 50 guru dan 500 siswa pada 10 Sekolah Dasar Pada Gugus 2 Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Hasil penelitian ini melaporkan hasil deskriptif demografi responden dan tingkat kreativitas yaitu kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan elaborasi dikalangan siswa sangat baik. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada level baik setelah diajarkan dengan model PjBL. Siswa meningkatkan  kreativitas mereka dengan instruksi dan arahan guru. Awalnya secara rinci, banyak siswa kurang memiliki dimensi kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas dan elaborasi sehigga tidak dapat memberikan lebih banyak ide, dan tidak dapat memberikan cara jawaban. Sehingga  orisinalitasnya menjadi kurang dan mereka tidak punya ide untuk mengelaborasi lebih jauh dari jawaban yang diberikan. Namun, berdasarkan hasil temuan dari beberapa pertemuan siswa mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini karena menerapkan strategi pembelajaran yang berorientasi masalah yang meningkatkan masing-masing ranah kreativitas dalam mata pelajaran IPA. Selain itu, peneliti juga merekomendasikan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang proses berpikir kreatif di kalangan siswa berdasarkan keunggulan lokal masing-masing sekolah berdasarkan letak geografis yang memiliki nilai keunikan tersendiri. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat lebih memahami secara kognitif, afektif dan psikomotor dalam pikiran siswa dan mungkin dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada setiap dimensi pada kreativitas.

No abstract

No abstract

.