Diabetes melitus (DM) tipe II adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh resistensi insulin dan merupakan diabetes melitus yang paling banyak di Indonesia. Penggunaanobat DM menyebabkan terjadinya adverse drug reaction (ADR) sehingga perludilakukan pemantauan penggunaan obat melalui evaluasi farmakovigilans. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase karakteristik subyek penelitian dan persentase kejadian ADR pada pasien rawat jalan diabetes melitus tipe II di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional dengan pengambilan data secara prospektif. Subyek penelitian adalah pasien rawat jalan DM Tipe II di RSUD Bendan Kota Pekalongan yang mendapatkan obat antidiabetes oral tunggal maupun kombinasi. Pengumpulan data melalui formulir efek samping obat, algoritma naranjo, dan lembar resep pasien. Data yang telah diambil dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 64 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dan diketahui hanya 26 pasien yang mengalami ADR. Data yang dikumpulkan dinilai kausalitasnya dengan menggunakan algoritma naranjo dan dihitung skor probabilitas ADR yang terjadi. Penelitian ini berhasil mengevaluasi farmakovigilans dengan subyek yang paling banyak menderita DM tipe II yaitu pada usia 51-60 tahun sebesar 48,4% dan paling banyak berjenis kelamin perempan sebesar 65,6%. Berdasarkan penilaian kausalitas dengan menggunakan algoritma naranjo persentase kejadian ADR pada pasien rawat jalan DM tipe II di RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah 12,5% termasuk dalam kategori besar kemungkinan dan 28,1% mungkin.
Diabetes was a disease that has most complications, related to high blood sugar levels continuously resulting in damage to blood vessels, nerves and other internal structures. This study aims to analyze the effect of diabetes gymnastic against decrease in blood sugar levels of diabetes mellitus patients. This research uses one group pretest and posttest design. The hypothesis proposed was the effect of diabetes exercise on reducing blood sugar levels in patients with diabetes mellitus. The independent variable is diabetes exercise, while the dependent variable is blood glucose levels. The population of this study was 43 people, with a sample of 39 people. Data analysis using paired sample t test. Based on the calculation of paired sample T-Test, the value of p = 0,0000, meaning that there was a significant difference in blood glucose levels between pre-test and post-test, meaning that diabetes gymnastics was effective in reducing glucose levels blood pressure in patients with Type 2 Diabetes Mellitus. Patients are advised to actively and routinely carry out diabetes exercises or other physical activities, so that the sensitivity of insulin receptors that are already good can be maintained, so as to reduce blood glucose levels and maintain blood glucose levels stable. Abstrak: Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Penelitian ini
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.