Numerous pipeline failures have occurred due to the drastic increase in oil and gas product distribution pipelines over the last three decades. Corrosion is a significant factor in the failure of offshore gas pipelines. It is necessary to maintain the integrity of the offshore transmission system, one of which is the riser, for the product to be adequately distributed. The purpose of this study is to ensure the riser's reliability by conducting a risk assessment of the probability and consequences of equipment failure, mitigating the impact of failure risk, and developing a more optimal inspection plan. The API 5L Grade X60 gas riser pipe is the subject of this study. The quantitative Risk-Based Inspection (RBI) technique was used in 2016 following the API 581 standard. This quantitative approach is founded on a numerical value model constructed using validated operational data and inspection results. The risk assessment indicates that the gas riser pipelines will have a high-risk level (5D) for the splash zone segment and a medium-risk level (2D) for the above-and below-water segments. The recommended inspection plan for the gas riser pipeline is one year after the risk-based inspection assessment.
Tiosulfat sebagai larutan pelindian emas pertama kali dipelajari pada tahun 1979 untuk menemukan alternatif larutan sianida dan merkuri yang banyak digunakan dalam industri ekstraksi emas meskipun berdampak negatif bagi lingkungan. Sampel bijih yang digunakan adalah bijih asli dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Berdasarkan pengamatan Mikroskop Optik dan karakterisasi LIBS, terdapat senyawa pirit yang merupakan salah satu karakteristik bijih sulfida. Menurut fluoresensi sinar-X dan Inductively Coupled Plasma, bijih mengandung sekitar 14,62% ??Fe, 6,69% ??S, 0,15% Cu, dan 0,27 ppm Au. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tiosulfat dan temperatur pelindian pada pelindian tiosulfat amoniak bijih emas sulfida refraktori terhadap kelarutan emas. Penelitian ini dilakukan dengan metode leaching skala laboratorium. Hasil leaching kemudian diperiksa dengan Inductively Coupled Plasma (ICP). Konsentrasi tiosulfat (0,05M, 0,1M, dan 0,2M) dan pengaruh temperatur (25?C, 40?C, 60?C) dipelajari. Ekstraksi emas maksimum (62%) diperoleh dengan menggunakan konsentrasi tiosulfat 0,1M pada 40?C selama 2 jam dengan kepadatan pulp 20%. Kecepatan pengadukan dan pH larutan berair masing-masing adalah 400 rpm dan 10. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi larutan tiosulfat dan temperatur pelindian akan mempengaruhi kelarutan emas. Thiosulfate as gold leach solution first studied in 1979 to found alternative of cyanide and mercury solution which are widely used in gold extraction industry although it’s negative impact for the environment. The ore sample is native ore from Bolaang Mongondow, North Sulawesi. According to Optical Microscope observation and LIBS characterization, there are pyrite compound which is one of the chacaracteristic of sulfide ore. According to X-ray fluorescence and Inductively Coupled Plasma, the ore contained about 14.62% Fe, 6.69% S, 0.15% Cu, and 0.27 ppm Au. This study aimed to determine the effect of thiosulfate concentration and leaching temperature in ammoniacal thiosulfate leaching of refractory gold sulfide ores on the solubility of gold. This research was conducted by laboratory scale of leaching method. The leaching result is then checked by Inductively Coupled Plasma (ICP). The concentration of thiosulfate (0.05M, 0.1M, and 0.2M) and the effect of temperature (250 C, 400 C, 600 C) were studied. Maximum gold extraction (62%) was obtained using 0.1M of thiosulfate concentrations at 400 C for 2 h with 20% of pulp density. Stirring speed and the pH of the aqueous solution were 400 rpm and 10, respectively. According to the results, it can be concluded that the concentration of Thiosulfate solution and leaching temperature will affect the dissolution of gold.
Logam nikel didominasi oleh bijih sulfida, namun 70% sumber nikel dunia adalah bijih laterit, yang hanya menyumbang 40% dari output nikel dunia. Menanggapi kenaikan permintaan dan penurunan deposit nikel sulfida, pemurnian nikel bijih laterit dan teknik produksi hidrometalurgi untuk bijih laterit semakin intensif. Silikon dapat diekstraksi dari bijih nikel laterit dengan NaOH. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat meningkatkan kandungan nikel dari residu pelindian, memungkinkan limbah sisa untuk digunakan kembali dan mengurangi dampak lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mekanisme pengendapan dapat secara efektif memisahkan nikel dan kobalt dari pengotor lainnya. Limonit dilindi menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi 60 g/L. Durasi pelindian bervariasi antara 30, 60, 90, dan 120 menit. Pengaruh NaOH sebagai larutan pelindian diselidiki dengan pengujian XRD dan AAS. Hasil dari analisis XRD menunjukkan proses pelindian menggunakan NaOH membentuk fasa nikel dan kobalt oksida dan hidroksida dari goetit dan NaOH, dengan fasa lain pada residu pelindian terbentuk seiring dengan bertambahnya waktu pelindian. Pengujian AAS menunjukkan nilai perolehan nikel negatif yang dapat dihasilkan oleh kontaminan pada sampel awal, pelarutan ion nikel, dan kopresipitasi, dimana ion nikel diserap ke dalam fase besi hidroksida. Selain itu, uji AAS juga menunjukkan nilai perolehan kembali kobalt pada waktu pelindian 30 menit adalah 1,41%, yang berarti bahwa waktu tersebut adalah waktu optimum untuk pelindian kobalt. Sedangkan waktu yang melebihi 30 menit dapat menurunkan kadar kobalt karena pengenceran ulang dan pengendapan bersama.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.