Gunung Walat Educational Forest is located at an altitude of 500-700 m asl and has a variety of forest types. This research investigated the diversity and abundance of longhorn beetles found in several types of plantation forest. The beetles were collected using Artocarpus traps in September and October 2014. Sixteen species of longhorn beetle were found; these belonged to 7 tribes and 12 genera. The highest diversity and evenness of longhorn beetles were found in the natural forest (H=1.80, E=0.75) and the lowest of both measures in the Agathis forest (H=0.556, E=0.232). The highest similarity index (0.75) was found between the natural forest and the pine forest. Five of the species found, i.e. Sybra binotata, Sybra fuscotriangularis, Ropica strandi, Acalolepta rusticatrix, and Pterolophia melanura were highly abundant. Two of these, R. strandi and S. fuscotriangularis, as well as 4 other species found, Cleptometopus montanus, Myagrus javanicus, Notomulciber notatus, and Exocentrus artocarpi, are only found in Java. Finding Ropica marmorata was the first such record of this species on the island of Java.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis cerambycid di Pusat Pendidikan dan Konservasi Alam Bodogol Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2012 di tiga jalur pendakian yaitu Cipadaranten, Cikaweni dan Afrika. Di sepanjang jalur pendakian, dipasang 20 perangkap dengan jarak antar perangkap 20-30 meter. Kumbang cerambycid dikumpulkan dengan menggunakan perangkap daun dan cabang tumbuhan nangka (Artocarpus heterophyllus). Koleksi sampel dilakukan dengan menggoyang atau memukul perangkap dengan penadah di bawahnya, yang dilakukan setiap 3 hari, sampai daun perangkap rontok. Sebanyak 9 spesies dan 3 morfospesies yang terdiri dari 137 individu teridentifikasi dengan nilai keanekaragaman tertinggi H' = 2,16 di jalur Afrika dan terendah dengan nilai H' = 1,81 di jalur Cipadaranten. Nilai kemerataan tertinggi terdapat di jalur Cipadaranten E = 0,93 dan dan terendah di jalur Afrika E = 0,90. Nilai indeks Kesamaan antar jalur (indeks Bray-Curtis) tertinggi antara jalur Cipadaranten-Cikaweni IBC = 78,33 dan terendah antara jalur Cipadaranten-Afrika IBC = 72, 65.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui status kesuburan tanah pada lahan padi sawah (Oryza sativa L.) di Desa Mekarjaya Kecamatan Toili Barat. Penelitian ini berlansung dari bulan Juli sampai September 2020. Metode yang digunakan yaitu Survei Eksploratif-Deskriptif, dimana pemilihan areal pewakil sampel tanah diambil 4 fase berdasarkan lamanya tahun pengolahan sawah yaitu 1, 10, 20, dan 30 tahun. Interpretasi data hasil uji tanah ditabulasikan menurut waktu pengolahan sawah dalam bentuk tabel sesuai kriteria penilaian hasil analisis tanah. Selanjutnya evaluasi status kesuburan tanah dilakukan menggunakan kriteria dari Pusat Penelitian Tanah. Hasil Penelitian menunjukkan tingkat status kesuburan tanah lahan sawah 1 tahun, 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun di Desa Mekarjaya Kecamatan Toili Barat berstatus rendah yang dipengaruhi kandungan P2O5 tersedia tanah dan C-organik tanah yang rendah. Selanjutnya pengolahan lahan padi sawah (Oryza sativa L.) Desa Mekarjaya, perlu adanya penambahan bahan organik serta pupuk posfor untuk meningkatkan status kesuburan tanahnya.
Tanaman bawang merah membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup, khususnya unsur hara makro seperti nitrogen dan lain-lain yang dapat dilakukan dengan pengaplikasian kompos kotoran ayam dan pupuk NPK dengan dosis dan frekuensi pemberian yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan terbaik kombinasi pupuk NPK dengan kompos kotoran ayam pada pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascolanicum L.) dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Masing-masing perlakuan di ulang 3 kali, sehingga semuanya ada 18 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan tinggi daun bawang merah (P6) berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah pada minggu ke 2 – 6 MST. Perlakuan jumlah daun tanaman bawang merah (P5) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah pada minggu ke 5 MST, berpengaruh sangat nyata pada minggu ke 6 MST. Sedangkan untuk masing-masing perlakuan pada minggu 2, 3 dan 4 MST tidak berpengaruh nyata.
Kumbang antena panjang merupakan serangga penting dalam ekosistem karena ketergantungannya pada sumber makanan di berbagai spesies tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kumbang antena panjang pada berbagai perkebunan di Polokarto, Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap cabang tumbuhan nangka (Artocarpus trap). Sebanyak 409 individu terkoleksi, terdiri dari 4 tribe, 5 genus dan 10 spesies. Spesies yang paling melimpah disetiap habitat adalah Sybra alternans (163 individu), kemudian diikuti oleh Pterolophia melanura (96 individu). Keanekaragaman tertinggi pada habitat kebun campuran (H= 1,846) kemudian diikuti pada kebun tebu (H= 1,723) dan paling rendah pada kebun jati (H= 1,51). Kesamaan komunitas berdasarkan indeks kesamaan Bray-Curtis, tertinggi antara habitat kebun campuran – kebun jati (0,795).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.