This study aims to analyze concept, the responsibility of Islamic education to children with special needs and its implementation strategy. This research uses library research method. Data analysis was carried out using content analysis, where each finding from the literature search was analyzed in depth to obtain uniqueness. The results of this study indicate that children with special needs should receive special attention so that they can be equal and do not feel different from other normal children. The responsibilities of Islamic education for children with special needs, namely; 1) active role of government. the government has provided, 2) strengthening the mental condition of parents, 3) adequate social support. Regarding the implementation of responsibilities, it is carried out by implementing learning strategies so that they can be optimized by making modifications (content, process, evaluation), functional, task analysis, individual learning, peer learning. In addition, inclusive education can also be carried out which provides opportunities for all students who have disabilities and have the potential for intelligence to participate in education in an educational environment together.

Tulisan ini menelaah kebijakan zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang memicu kontroversi dalam praktiknya di lapangan. Kebijakan zonasi pendidikan merupakan hal baru dalam politik pendidikan di Indonesia. Implementasinya sejak 2016 menuai kontroversi, karena penolakan masyarakat yang merasa dirugikan oleh kebijakan ini. Namun, bukan inti kebijakan itu sendiri yang menjadi masalah, tetapi lebih ke sosialisasinya yang belum optimal. Politik zonasi sebagai bagian integral dari politik pendidikan di Indonesia, bertumpu pada dalih utamanya yakni pemerataan akses dan kualitas pendidikan. Disebut politik zonasi, karena tidak sebatas kebijakan PPDB, melainkan terkait dengan langkah-langkah lebih komprehensif sebagai ikhtiar perwujudan keadilan sosial dalam pendidikan di Indonesia yang berkualitas. Yakni, membenahi masalah-masalah pendidikan dari ranah yang lebih mikro. Ini semua terkait dengan politik pemerintahan Presiden Jokowi yang bertumpu pada Nawacita. Menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan penelitian langsung kelapangan dipadu dengan kajian pustaka sehingga menghasilkan Politik zonasi yang tengah diujicoba pemerintahan Presiden Jokowi, merupakan fenomena dalam kebijakan dalam dunia pendidikan yang diimplementasikan secara nasional, dengan pengecualian tertentu, terkait dengan orientasi pendidikan yang berkeadilan sosial.

Ibn Makawaih is a philosopher who focuses on morals. Ibn Miskawaih states that morality is a state of the soul of a person who encourages to do something without going through consideration of thoughts first. The purpose of moral education formulated by Ibn Miskawaih is the realization of an inner attitude that is able to encourage spontaneously to give birth to all good-value actions so that they can achieve perfection and obtain true and perfect happiness. There are three important things that can be understood as moral education material, namely: things that are obligatory for the needs of the human body, things that are obligatory for the soul and things that are obligatory for their relationship with fellow human beings. Ibn Miskawaih in his character concept emphasizes psychological and religious aspects to improve the quality of one's character.

No abstract

Pendidikan Islam adalah hal yang sangat penting dalam perjalanan hidup umat Islam secara khusus, karena lewat pendidikan Islam inilah kita nengkaji, mengelola dan mengembangkan studi keislaman sesuai dengan keadaan zaman. Perubahan zaman, meniscayakan adanya perubahan interaksi antar umat manusia,khususnya umat Islam dan ajarannya, sehingga dibutuhkan penafsiran lebih lanjut dalam ajarannya, berkaitan pula dengan pemikiran pendidikan Islam. Hamka, sebagai salah satu tokoh Islam nusantara, mencetuskan beberapa hal berkaitan dengan Pendidikan Islam, yang jika direkonstruksi lebih lanjut, sangat relevan serta masih bisa diaplikasikan dengan keadaan keumatan sekarang. Diantara pemikiran tersebut berkaitan dengan tujuan pendidika, kurikulum, pendidik peserta didik dalam Islam, serta materi pendidikan Islam.