Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Pendapata Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan (DAPER) di Provinsi Jawa Timur serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan (DAPER) terhadap Pertumbuhan Ekonomi yang dilihat dari nilai PDRB atas harga konstan di Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019. Dengan menggunakan variabel dependen PDRB yang didapat dari laporan BPS Provinsi Jawa Timur, sedangkan untuk variabel independen adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan (DAPER) yang didapat dari Laporan Realisasi Anggaran DJPK Kemenkeu. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan data panel tahun 2015-2019. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel Penapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif terhadap PDRB Jawa Timur sedangkan Dana Perimbangan berpengaruh negative terhadap Produk Domestik Bruto PDRB di Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten malang memiliki tingkat kemiskinan paling tinggi di Jawa Timur yang selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Jember. Pengelolaan keuangan daerah oleh pemerintah daerah sebagai pemegang kuasa merupakan hal yang dapat mempengaruhi bagaimana tingkat kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat pada daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan supaya mengatahui bagaimana pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan (DAPER) terhadap Kemiskinan secara langsung dan tidak langsung melalui Belanja Daerah (BD) di Kabupaten Malang. Jenis data pada penelitian ini ialah data sekunder, time series dengan kurun waktu 11 tahun dari tahun 2009 hingga 2020 dan diolah dengan menggunakan metode analisis regresi berganda untuk pengujian analisis jalur. Hasil penelitian yang dilakukan menghasilkan bahwa pendapatan asli daerah terhadap kemiskinan memiliki pengaruh negatif signifikan, dana perimbangan terhadap kemiskinan memiliki dampak negatif signifikan, pendapatan asli melalui belanja daerah terhadap kemiskinan daerah memiliki pengaruh negatif signifikan, dan dana perimbangan melalui belanja daerah terhadap kemiskinan mempunyai pengaruh negatif signifikan.