At the end of 2019, Kampung Lawang Seketeng was designated by the Surabaya City Government as a heritage tourism destination because it is the oldest village in Surabaya and has a legacy for the Indonesian people in the form of the childhood home of the first President of the Republic of Indonesia, Ir. Soekarno. Unfortunately, although it was reorganized and reconstructed to become a tourist spot, the number of tourists visiting has stayed the same. The results of the pre-Community Service research identified the problem faced by the Kampung Lawang Seketeng Tourism Board: they need to optimize social media as a promotional medium. At the same time, messages distributed by social media have the potential to reach a vast and diverse audience. Social media is also believed to empower users to become new influencers. Therefore, it is necessary to create social media accounts, take photos, and make profile videos uploaded on social media. Also, it is essential to conduct training on social media management, photography, and digital marketing so that tourists are aware, interested, and finally persuaded to visit Kampung Lawang Seketeng as a tourist heritage destination in Surabaya.

Kampung Lawang Seketeng merupakan kampung tertua di Surabaya yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia karena di dalamnya terdapat rumah masa kanak-kanak Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Pada akhir tahun 2019, Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan penataan dan rekonstruksi pada Kampung Lawang Seketeng yang bertujuan agar kampung tersebut dapat menjadi destinasi wisata bersejarah (heritage) di Surabaya. Sayangnya, hingga pertengahan tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara tidak mengalami peningkatan. Meskipun pada awal peresmian, memang terjadi lonjakan jumlah wisatawan, namun seiring dengan berjalannya waktu, kunjungan wisatawan semakin sedikit dan berkurang bahkan terkadang tidak ada pengunjung sama sekali walaupun di akhir pekan atau saat hari libur nasional. Identifikasi masalah utama sebagai temuan dari hasil riset yang dilakukan adalah belum digunakannya media sosial sebagai media promosi akibat ketidakpahaman Pengurus Wisata Kampung Lawang Seketeng akan manajemen pengelolaan akun media sosial. Untuk itu, perlu dilakukan pembuatan akun media sosial dan video profil yang kemudian diunggah dalam media sosial tersebut untuk memperkenalkan nilai sejarah kampung ini secara global. Selain itu, perlu dilakukan pelatihan mengenai pengelolaan media sosial sebagai sarana promosi termasuk tips dan trik untuk membuat konten media sosial lebih menarik dan diminati.