Sumur minyak dan gas yang telah lama berproduksi cenderung akan memiliki kandungan water cut yang tinggi. Air yang terproduksi bersama fluida hidrokarbon harus diinjeksikan kembali ke reservoir melalui sumur injeksi agar tidak mencemari lingkungan serta sebagai upaya pressure maintenance. Di PT. Pertamina Hulu Rokan Prabumulih Field seluruh air yang terproduksi diinjeksikan kembali ke reservoir, sehingga penting untuk memastikan adanya  keseimbangan antara jumlah air terproduksi dan air injeksi agar tidak terjadi over storage. Semakin lama suatu sumur menginjeksikan air maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadi kerusakan pada sumur tersebut. Kerusakan dapat terjadi pada sumur injeksi maupun peralatan water injection dipermukaan. Untuk memperpanjang lifetime sumur injeksi maka perlu dilakukan evaluasi terhadap performa sumur injeksi. Pada tulisan dilakukan evaluasi performa sumur injeksi dengan metode Hall Plot yaitu dengan cara membuat kurva antara kumulatif tekanan wellhead dengan kumulatif volume injeksi. Dengan metode Hall Plot ini dapat diketahui berapa besar efek damage pada sumur injeksi tanpa perlu dilakukan pengujian sumur yang memakan waktu, menunda proses injeksi serta biaya yang mahal. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap kualitas air injeksi untuk mengetahui penyebab damage agar dapat direncanakan proses treatment lebih lanjut.