In terms of control, various natural chemical compounds derived from plants can be used. Like papaya and soursop leaves, the formulation of the problem is whether the combination of soursop leaf extract and papaya leaf extract is effective in controlling S. litura pests and what is the most effective extract concentration. This study used a completely randomized design (RBD) with 5 treatments and 5 replications. Observation variables included symptoms, morphological changes and mortality, the results were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) followed by the Least Significant Difference (LSD) 5% test. The initial symptoms that were seen one day after application of the combination were morphological changes in the test larvae. Such as damage to the body of the larva, change in color, then the larva's body shrinks, when touched the larvae easily fall. The highest mortality was found at the extract concentration of 20% with a mortality rate of 64.79% on the second day. The results showed that the high mortality rate was closely related to the high toxicity contained in the 20% extract concentration. It was concluded that the results of the effectiveness test of the combination of papaya leaf extract and soursop leaf extract were effective. Suggestions for the use of natural materials that are easily available can be used as an alternative to control pests that are environmentally friendly. Furthermore, it is suggested that if you want to increase mortality, you can try increasing the extract concentration.
Cylas formicarius merupakan salah satu hama yang merusak dan mengganggu produksi ubi jalar di Kecamatan Wasile Selatan yang perlu segera diatasi. Dalam hal pengendalian hama dapat dilakukan dengan bioinsektisida yakni memanfaatkan cendawan entomopatogen seperti cendawan Metarhizium sp. Pengendalian hama dengan bioinsektisida merupakan salah satu teknik yang cukup efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 faktor yaitu penyemprotan dengan suspensi Metarhizium sp., penyemprotan dengan insektisida kimia bahan aktif karbosulfan, dan kontrol atau tanpa perlakuan insektisida. Hasil pengamatan pada aplikasi Metarhizium sp. ketika umbi dibelah terlihat adanya lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. Aplikasi insektisida menyebabkan perubahan morfologis pada larva yakni warna tubuh berubah menjadi kecokelatan dan setelah tiga hari tubuh larva mengering. Hasil analisis menunjukan mortalitas tertinggi ditemukan pada perlakuan insektisida ditemukan pada pengamatan hari kelima (10%)., sedangkan mortalitas tertinggi pada perlakuan Metarhizium sp. ditemukan pada hari kelima (8,5%). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa cendawan entomopatogen Metarhizium sp. dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama Cylas formicarius dengan efektif.
Saat ini di Halmahera Utara petani sedang mengikuti program alih teknologi pertanian khususnya tanaman hortikultura. Salah satu tanaman hotikultura yang dibudidayakan adalah kubis, akan tetapi dalam peningkatan produksi kubis mengalami permasalah organisme penggangu tanaman (OPT). Spodoptera litura (F.) merupakan salah satu hama yang menyerang kubis. Serangan hama tersebut dapat menyebabkan kerusakan hingga 90 persen jika tidak dikendalikan. Salah satu cara mengurangi masalah akibat penggunaan insektisida sintetik yaitu perlu dikembangkan sarana pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan dengan menggunakan insektisida yang berasal dari tumbuhan (insektisida nabati). Berdasarkan hal ini dilakukan penelitian mengenai efektivitas ekstrak buah bitung (Barringtonia asiatica L. ) terhadap hama Spodoptera litura F. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan adalah konsentrasi ekstrak yaitu 10 persen, 20 persen, 30 persen, 40 persen, 50 persen, dan kontrol. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian S. litura dengan menggunakan ekstrak B. Asiatica efektif. Rata- rata mortalitas menunjukan hasil presentasi yang sangat baik. Mortalitas tertinggi 84,25 persen ditemukan pada konsentrasi ekstrak 50 persen., dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah efektif dalam mengendalikan larva S. litura. Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektifitas ekstrak buah bitung dalam mengendalikan hama lain pada tanaman kubis bahkan hama pada tanaman sayuran lainnya.
Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan adanya seleksi resistensi dalam populasi hama, musnah atau terjadinya kerusakan terhadap musuh-musuh alami. Salah satu teknik pengendalian yakni dengan pemanfaatan mikroba. Salah satu jenis mikroba yang berpotensi sebagai agen pengendali hayati yaitu golongan mikroba kitinolitik spesies kitinase Bacillus cereus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isolat bakteri B. cereus dari tanah pada beberapa kawasan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan. Manfaat dari penelitian ini untuk mendeteksi isolat B. cereus yang terdapat di tanah pada beberapa kawasan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan untuk digunakan sebagai biopestisida dan penelitian lanjutan. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan dan selanjutnya dilakukan isolasi. Variabel pengamatan meliputi Identifikasi isolat B. cereus berdasarkan Morfologi Koloni dan Morfologi sel. Isolasi selektif pada Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa Selatan telah berhasil memperoleh sebanyak 447 isolat. Rinciannya adalah 219 dan 228 masing-masing untuk Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa Selatan. Sesuai karakteristiknya, hasil yang ditemukan teridentifikasi sebagai spesies B. cereus.
This community service activity is carried out in the Efi-Efi Village, South Tobelo District, with the aim of providing skills and knowledge to farmers both about the use of high yielding variety of upland rice seeds and good upland rice cultivation techniques. The method used in this service is counseling about the cultivation of upland rice, the provision of high yielding variety of upland rice seeds and agricultural equipment and the making of high yielding variety of upland rice demonstration plots. Participants in this activity are the farmer women's group Efi-Efi, amounting to 20 members, who have been planting upland varieties of local upland rice. The results of the evaluation of community service activities showed that the knowledge and skills of the groups of women farmers who cultivated field rice had increased, and farmers accepted the use of high yielding variety of upland rice seeds introduced to them. In addition, there has also been a change in understanding in terms of shifting cultivation as has been done so far.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.